Dia menambahkan, pihaknya sengaja tidak menerima donasi dalam bentuk uang agar tidak menimbulkan kesan bahwa aksi massa ini ada cukong yang mendanai.
"Kami tidak menerima uang karena khawatirnya dikira aksi massa ini ada yang mendanai, ada yang jadi sponsor. Padahal aksi ini murni muncul dari keresahan masyarakat. Ini gerakan rakyat. Bukan bayaran, titipan, apalagi pesanan," tegas dia.
Menurut Teguh, aksi massa 13 Agustus 2025 nanti akan diikuti puluhan ribu orang. Tuntutannya satu: menuntut Bupati Pati Sudewo membatalkan kenaikan tarif PBB-P2. (mzk)