Dongeng Anak

Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Kutukan Penyakit Misterius Putri Serindang Bulan

Penulis: Alifia
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

20250804, Ilustrasi Dongeng Anak Sebelum Tidur, Anak Duduk di Kursi Pesawat, Bank Foto Tribun Jateng, Istimewa.

Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Kutukan Penyakit Misterius Putri Serindang Bulan

TRIBUNJATENG.COM -  Dulu ketika Tanah Rejang masih bernama Renah Sekalawi, Petulai Tubei dipimpin oleh seorang Rajo yang bijaksana bernama Rajo Mawang.

Ia mempunyai tujuh orang anak yaitu Ki Geto, Ki Tago, Ki Ain, Ki Jenain, Ki Getting, Ki Karang Nio, dan Putri Serindang Bulan.

Anaknya yang paling bungsu terkenal sebagai seorang putri yang cantik jelita, kecantikannya tersebar ke penjuru negeri.

Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Kesombongan Gajah dan Pelajaran dari Kawanan Semut

Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Beliy dan Ogon Melawan Ratu Salju yang Jahat

Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Nenek Kiri dan Hewan-hewan Penghuni Rumahnya

Hingga para pangeran maupun bangsawan silih berganti mendatangi Rajo Mawang untuk mempersunting anaknya.

Akan tetapi Putri Serindang Bulan memiliki keanehan, apabila ada seorang laki-laki datang melamar dirinya maka tubuh dan wajahnya akan dipenuhi penyakit kudis dan kurap.

Para pangeran dan bangsawan yang datang dan melihat keadaan Putri Serindang Bulan dalam keadaan buruk itu pun pulang dengan hati kesal dan kecewa.

Mereka merasa tertipu oleh kabar kecantikan Putri Serindang Bulan.

Anehnya apabila pertunangan itu dibatalkan dan laki-laki yang melamarnya telah pergi maka seketika Putri Serindang Bulan akan kembali sembuh dan cantik seperti sedia kala.

Ke-enam kakak Putri Serindang Bulan kemudian berunding membicarakan permasalahan yang terjadi ini karena mereka mengganggap Putri Serindang Bulan sudah menjadi aib bagi Renah Sekalawi.

Dari permusyawarahan tersebut didapatkan bahwa Putri Serindang Bulan harus dibunuh karena telah mempermalukan keluarga sembilan kali berturut-turut.

Hanya Ki Karang Nio yang tidak setuju untuk membunuh adik bungsunya karena ia merasa kasihan dan menyayangi adiknya.

Akan tetapi keenam saudaranya yang lain bersikeras untuk membunuh Putri Serindang Bulan sehingga Ki Karang Nio kalah suara.

Ia lalu mengajukan diri untuk mengemban tugas membunuh Putri Serindang Bulan, keenam kakaknya lalu setuju untuk memberikan tugas itu kepada Ki Karang Nio dengan syarat ia harus membawa pulang satu tabung bambu darah Putri Serindang Bulan sebagai bukti  bahwa ia telah benar-benar membunuh Putri Serindang Bulan.

Keesokan paginya Putri Serindang Bulan di bawa ke hutan bersama Ki Karang Nio, ia membawa sebuah bokoa ibeun tempat menyimpan sirih dan seekor ayam biring.

Halaman
123

Berita Terkini