UIN SAIZU Purwokerto

FTIK Care UIN Saizu: Gerakan Sosial Mahasiswa untuk Pendidikan dan Investasi Akhirat

Editor: Editor Bisnis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto bersama Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FTIK, dan LAZISNU PCNU Banyumas kembali menggugah semangat kepedulian sosial di kalangan akademisi melalui program FTIK Care.

 

TRIBUNJATENG.COM- Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto bersama Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FTIK, dan LAZISNU PCNU Banyumas kembali menggugah semangat kepedulian sosial di kalangan akademisi melalui program FTIK Care.

Program ini menjadi wujud nyata aksi sosial mahasiswa yang tidak hanya berdampak langsung bagi penerima, tetapi juga bernilai sebagai investasi amal jangka panjang. Kegiatan berlangsung di Aula K.H. Abdul Wahid Hasyim FTIK UIN Saizu Purwokerto, Senin (4/8/2025).

Pengurus DEMA FTIK Periode 2025/2026 turut menyalurkan bantuan pendidikan kepada mahasiswa kurang mampu. Sebanyak 10 mahasiswa terpilih menerima bantuan masing-masing sebesar Rp1.000.000. Dana tersebut hasil penggalangan secara sukarela dari mahasiswa FTIK dan disalurkan melalui kerjasama strategis dengan LAZISNU PCNU Banyumas.

Acara ini dihadiri jajaran pimpinan FTIK, antara lain Dekan Prof. Fauzi, Wakil Dekan I Prof. Suparjo, Wakil Dekan II Dr. Nurfuadi, Wakil Dekan III Prof. Subur, Kabag TU FTIK Nida Umi Farhah serta Ketua LAZISNU PCNU Banyumas, Prof. Suwito. Selain itu, perwakilan SEMA, DEMA, dan mahasiswa FTIK turut menjadi bagian dari kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Dekan FTIK UIN Saizu Purwokerto, Prof. Fauzi menekankan kegiatan ini merupakan pengejawantahan ajaran agama tentang pentingnya saling membantu dan peduli. Ia menjelaskan FTIK bukan lembaga sosial formal, sehingga kolaborasi dengan pihak berwenang seperti LAZISNU menjadi langkah penting untuk memastikan bantuan dikelola secara profesional dan amanah.

“Ini bukan sekadar program akademik, tapi gerakan sosial dan amal yang juga berdampak untuk akhirat kita. Maka kami menggandeng lembaga resmi agar bantuan ini tepat sasaran dan bernilai lebih,” jelas Prof. Fauzi.

Ia juga menambahkan, pada tahun sebelumnya gerakan sosial mahasiswa FTIK bahkan menjangkau panti asuhan. Tahun ini, diharapkan mahasiswa baru dapat turut serta memperluas jangkauan program serupa.

Sementara itu, Ketua LAZISNU PCNU Banyumas, Prof. Suwito, menyambut baik kolaborasi ini. Ia mengajak mahasiswa untuk membangun gerakan kolektif dengan cakupan nasional, seperti menyinergikan FTIK Care dengan program Koin NU.

Menurutnya, partisipasi sederhana seperti menyisihkan uang receh bisa membawa dampak besar jika dilakukan bersama-sama. “Kalau mahasiswa bisa rutin menyumbang lewat Koin NU, ini akan menjadi gerakan kebaikan kolektif luar biasa. Selain itu, penggunaan istilah ‘bantuan pendidikan’ lebih tepat daripada ‘beasiswa’, agar tidak memunculkan harapan bantuan bulanan,” paparnya.

Program FTIK Care membuktikan bahwa mahasiswa FTIK tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berdaya dalam membangun solidaritas dan empati sosial. Harapannya, kegiatan ini menjadi tradisi tahunan yang terus berkembang, sehingga budaya gotong royong dan kepedulian tumbuh kuat di lingkungan kampus.

FTIK Care bukan hanya tentang bantuan materi, tetapi juga tentang membentuk karakter dan membangun amal jariyah sejak di bangku kuliah.

Berita Terkini