Program ini tidak hanya memberikan peralatan, tetapi juga membekali warga dengan keterampilan bisnis, mulai dari pengemasan higienis, pembuatan label, hingga pemasaran online.
Dengan demikian, warga dapat meningkatkan nilai jual produk sekaligus memperluas pasar.
“Kami berharap teknologi ini menjadi pemicu lahirnya kemandirian ekonomi desa yang berkelanjutan."
"Ini juga bagian dari komitmen USM untuk menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat,” kata Prof Mudji.
Inovasi rice milling cerdas berbasis IoT ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi perguruan tinggi, teknologi, dan masyarakat dapat menciptakan solusi praktis yang berdampak langsung, sekaligus mempersiapkan desa menuju era pertanian 4.0. (Laili S/***)