“Lantai satunya untuk putri, lantai duanya untuk putra,” ucapnya.
Tenaga pengajar dan pengasuh di SRMA 35 Wonosobo berjumlah 40 orang, termasuk kepala sekolah.
Sistem pengasuhan menggunakan sistem shift menyesuaikan kebijakan dan regulasi Kemensos.
Anik menjelaskan, SRMA 35 Wonosobo menerapkan dua kurikulum yakni kurikulum sekolah dan kurikulum asrama.
Terkait kurikulum asrama berisi pelatihan kemandirian atau activity daily living (ADL) seperti penggunaan toilet duduk, mandi dengan shower, mencuci manual, dan pengelolaan jadwal secara disiplin.
Terkait aturan kunjungan dan izin pulang, siswa hanya diperbolehkan pulang tiga kali dalam setahun yakni akhir semester 1, semester 2, dan saat hari raya agama.
Meski begitu, Anik menyebut, Kemensos memberi kelonggaran di awal masa adaptasi bagi orangtua yang ingin menjenguk anak.
Selain itu, siswa juga diperbolehkan membawa HP, namun dengan pembatasan waktu penggunaan.
“Kami perbolehkan siswa bawa HP tetapi kami atur ada screen timenya,” lanjutnya.
Adapun masa orientasi siswa di SRMA 35 Wonosobo akan berlangsung dua bulan.
Wonosobo termasuk tahap 1B yang dimulai lebih lambat dibanding tahap 1A.
“Malam ini siswa sudah di asrama."
"Anak-anak sudah datang dari kemarin sore," imbuhnya.
Baca juga: Wonosobo Kejar Penghargaan KKS dengan Bebas BAB Sembarangan dan Gaya Hidup Sehat Warga
Baca juga: Wonosobo Kejar Penghargaan KKS dengan Bebas BAB Sembarangan dan Gaya Hidup Sehat Warga
Sementara itu, para orangtua siswa juga turut menyampaikan harapan dan rasa haru anak-anak akan menempuh pendidikan dan jauh dari rumah.
Salah satunya diungkapkan oleh Rohmawati yang merasa senang namun juga sedih.