"Nah, kalau itu sudah misalnya yang 'cumi-cumi darat' itu sudah mulai diomongin kapasitasnya, satu bis itu untuk misalnya 5 orang, jangan dipaksakan 10 orang."
"Karena itu berat, apalagi tanjakkan, sehingga ngebul," tegasnya.
Wali Kota juga menyebut soal keterbatasan fiskal daerah dalam menambah jumlah armada atau rute baru.
Meski banyak permintaan masyarakat untuk menambah layanan di beberapa zona, pemerintah kota masih melakukan perhitungan kemampuan anggaran.
Baca juga: Dewan Sebut Kota Semarang Minim Tempat Hiburan, Minta Revitalisasi Semarang Zoo
Baca juga: Hasi Laga Internal Game PSIS Semarang, Doni Sormin Tampil Memukau
"Banyak yang menawarkan, 'Ibu, jalur ini zona ini kurang bus, apakah bisa nambah?'"
"Nah, pertanyaannya ini, pada 2026 sudah dihitung."
"Apakah Pemkot Semarang sanggup menambahkan pembiayaan?"
"Nah, itu subsidi."
"Kalau tidak subsidi, harga tiketnya Rp20.000."
"Padahal sekarang ini Rp4.000 per penumpang," ujarnya.
"Terus masih ada yang harus nol rupiah."
"Kemudian mahasiswa bukan Semarang Rp1.000."
"Subsidi ini harus kami hitung," lanjutnya.
Menurut dia, dengan kondisi ekonomi masyarakat yang belum stabil, dia belum yakin jika harga tiket harus dinaikkan.
"Kalau dinaikkan harga tiket, kasihan menurut saya," ungkapnya.