Pelajar sepertinya menyiasati naik bus dengan jurusan yang berbeda, karena itu membuat dia sering pulang terlambat, yakni saat atau setelah adzan Maghrib berkumandang.
"Pulang sekolah itu jam empat sore, susah banget dapat bus. Karena susah cari bus ke meteseh, akhirnya saya naik yang jurusan penggaron, terus turun di (sekitar) Polsek Pedurungan habis itu dijemput orang tua," ujarnya.
Azka berharap agar jumlah armada bus BRT bisa bertambah, sehingga bisa naik dengan kondisi nyaman tanpa berdesakan.
Warga menilai, jika pemerintah kota dan pengelola BRT Trans Semarang tak segera berbenah, citra transportasi publik yang diharapkan jadi andalan justru akan semakin merosot. (Rad)
Baca juga: Sering Mogok Hingga Keluarkan Asap Hitam Pekat, Warga Soroti Kondisi Terkini BRT Trans Semarang
Baca juga: Tanggapi BRT Sering Mogok, Dewan: Perlu Diremajakan dan Penambahan Armada Cadangan
Baca juga: Daftar 19 Promo 17 Agustus 2025, Spesial Kemerdekaan: Diskon FnB, Ada Paket Hemat Mulai Rp 8 Ribu