Dia menjelaskan kegiatan ini berhasil dilakukan dengan kerjasama antara pelaku usaha di pinggir pantai Playaran dan masyarakat pesisir, secara mandiri.
"Anggaran semua dari swadaya masyarakat bisa melaksanakan kegiatan upacara bendera," ucapnya.
Sapto menuturkan tujuan upacara bendera di dalam air ini untuk memperlihatkan jika masyarakat pesisir bisa merayakan hari kemerdekaan.
"Jadi esensi kami melaksanakan upacara bendera di laut memang laut perlu juga memilik hak kemerdekaan," tuturnya.
Ia bersama kelompoknya ingin menunjukan bahwa kepedulian terhadap lingkungan pesisir.
"Apapun bentuk merawat lingkungan kami, sesuai dengan apa yang disampaikan undang undang dasar dan moto bung karno," ujarnya.
Dengan adanya kegiataan ini ia berharap bisa menumbuhkan semangat dan kepedulian untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat pesisir.
"Harapan kami pihak pemerintah bisa melihat kami disini suatu komunitas pengembangan ekonomi masyarakat pesisir punya nilai tambah untuk meningkatkan ekonomi dan lingkungan," pesannya.
Senada dengan hal itu, satu di antaranya peserta upacara, Encang Prabowo (40) warga RT 5 RW 2 Desa Karangkebagusan mengatakan senang bisa ikut partisipasi melaksanakan upacara bendera di dalam air.
"Kami merayakan HUT RI ke 80, semangat pantai pelayaran diagendakan setiap tahun.Senang sekali, mengisi kemerdekaan," ujarnya.
Dengan memakai seragam Sekolah Dasar, pria yang berusia sekiranya 40 tahun ingin mengenak jaman bahagianya ketika waktu kecil.
"Mengenang masa lalu.Semoga tambah jaya dan maju, sejahteran," ucap Ecang.
Sementara, satu di antara petugas pengibar bendera, Feliya kelas 11 SMK Negeri 1 Jepara merasa bangga bisa melakukan upacara bendera di dalam air.
"Pertama kali pengibaran bendara langsung di pantai, rasanya dedekan juga campur aduk.Tidak ada persiapan langsung, merinding senang bisa mengibarkan bendera tanpa alat bantu," ungkap Feliya. (Ito)