"Tidak tahu persis bagaimana kondisi anaknya,” kata Wardi di RSUD Sekarwangi Cibadak, Selasa (19/8/2025).
Sebelum kondisinya memburuk, Wardi menyebutkan, Raya sering hidup dalam keadaan tidak sehat seperti bermain di bawah kolong rumah bersama ayam.
Raya kemudian mengalami demam dan didiagnosis menderita penyakit paru-paru.
Namun karena keluarganya tidak memiliki Kartu Keluarga (KK) dan BPJS Kesehatan, pengobatan Raya mengalami kendala.
“Dia punya penyakit demam kemudian diperiksa ke klinik puskesmas terdekat."
"Ternyata dia punya penyakit paru."
"Sudah begitu, orangtua Raya tidak memiliki KK maupun KTP."
"Setelah penyakitnya makin parah, ada salah satu keluarga yang kenal dengan rumah teduh (filantropi) laporan, langsung dijemput pakai ambulans."
"Pemerintah desa sudah tahunya sampai di situ."
"Tapi sebelum dibawa (rumah teduh), Raya ini sering keluar-masuk klinik dan Puskesmas,” tutur Wardi.
Setelah kabar mengenai penyakit parah Raya menyebar, dia dirawat selama sekira sembilan hari dengan bantuan filantropi tersebut.
Sayangnya, Raya dikabarkan meninggal pada 22 Juli 2025.
“Raya dikabarkan meninggal."
"Dimakamkan pada malam harinya,” jelas Wardi.
Wardi menegaskan, Raya dan kakaknya yang berusia 7 tahun sering diasuh oleh sanak saudaranya.