Lipsus Tribun Jateng

Berbagai Keluhan MBG di Banyumas: Makanan Hambar, Porsi Kurang, dan Distribusi Tak Merata

Penulis: Permata Putra Sejati
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MBG BANYUMAS - Sejumlah siswa dan siswi kelas 1 SD yang sedang menyantap program Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (19/8/2025). Guru mengatakan yang paling susah makan makanan MBG itu anak-anak kelas bawah, kelas 1, 2, dan 3.


Keluhan juga datang dari SMKN 2 Purwokerto, sekolah yang menjadi salah satu penerima awal program MBG sejak 13 Januari 2025.


"Kadang porsinya kurang, menunya juga gitu-gitu aja, dan sering telat datangnya," kata Yosafat Arunaseta, siswa SMKN 2 Purwokerto. 


Yosafat mengakui, meski merasa terbantu secara finansial, rasa makanan kerap menjadi persoalan utama.


"Aku kurang suka sama sayurannya, agak hambar. 


Kadang lauknya asin banget, kadang juga nggak ada rasanya," tuturnya.


Sebelum ada MBG, mayoritas siswa di sekolah ini memang membawa bekal sendiri karena keterbatasan fasilitas kantin.


"Kalau makan di kantin sempit dan ramai, jadi mending makan yang dikasih lewat MBG. 


Tapi karena sudah biasa bawa sendiri juga, nggak kaget kalau harus masak lagi di rumah," tambahnya.


Hal serupa disampaikan Aurora Fairus, siswi kelas 12 SMAN 2 Purwokerto. 


Ia mengeluhkan rasa makanan yang kurang konsisten.


"Rasanya nanggung, kadang keasinan, kadang hambar. Jadi nggak konsisten," ungkap Aurora kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (19/8/2025). 


Meski tetap memakan makanan dari MBG, ia mengaku lebih nyaman apabila membawa bekal sendiri.


"Pernah ada yang bersantan, mungkin ditaruh dan ditutup dalam keadaan panas jadi terasa basi. 


Baunya kurang enak, dan saya nggak makan," tambahnya. 


Rekan sekelasnya, Stanley Disatria, menyoroti soal rasa dan tingkat kematangan yang berbeda-beda.

Halaman
123

Berita Terkini