Saat seorang klien menghadapi musibah, Intan tak segan datang langsung, membantu, bahkan memberi rekomendasi rumah sakit atau dokter. Kehadirannya membuat nasabah merasa ditemani, bukan ditinggalkan setelah menandatangani polis.
Dedikasi Intan selaras dengan visi Sun Life Indonesia yang ingin membantu jutaan keluarga mewujudkan kemapanan finansial dan hidup lebih sehat.
Menurut Albertus Wiroyo, Presiden Direktur Sun Life Indonesia, penghargaan yang diterima Intan adalah bukti nyata bahwa agen memiliki peran vital dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan.
“Beliau tidak hanya hadir sebagai agen, tetapi juga sebagai pendidik,” ujar Albertus. “Pencapaian ini mencerminkan semangat Sun Life untuk menghadirkan literasi dan proteksi yang merata di seluruh Indonesia.”
Agen Sebagai Garda Terdepan
Bagi Intan, penghargaan ini bukan titik akhir. Justru menjadi pengingat bahwa perjalanan edukasi masih panjang, terlebih di kota-kota kecil yang sering luput dari perhatian.
“Bagi saya, keberhasilan seorang agen bukan hanya soal berapa banyak polis yang terjual, tapi seberapa banyak keluarga yang benar-benar terlindungi dan tercerahkan,” katanya dengan mata berbinar.
Kisah Intan Dewi adalah bukti bahwa agen asuransi bukan sekadar profesi, melainkan panggilan untuk hadir, mendampingi, dan mengedukasi. Dari Pekalongan, ia menunjukkan bahwa literasi finansial bisa tumbuh, bukan lewat kata-kata manis, tetapi melalui aksi nyata. (*)