Pendidikan

Hukum Administrasi Negara Dinilai Penting Tekan Perilaku Koruptif, Prof Jawade Tegaskan Peranannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ORASI ILMIAH: Prof Dr Jawade Hafidz SH MH menyampaikan orasi ilmiah pada pengukuhan dirinya sebagai profesor dalam bidang kepakaran HAN di Auditorium Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Semarang, Sabtu (23/8/2025). (Tribun Jateng/F Ariel Setiaputra)

Dalam orasinya, Prof Jawade juga menyinggung pentingnya segera hadirnya undang-undang perampasan aset untuk memperkuat pemberantasan korupsi. Ia menilai saat ini eksekusi aset hasil korupsi masih berbelit-belit karena penegak hukum harus melalui prosedur panjang.

“Undang-undang perampasan aset sangat penting. Jaksa harus diberi kewenangan penuh sebagai eksekutor. Penegakan hukum jangan hanya menyentuh kasus kecil, sementara kasus besar dibiarkan. Itu menciptakan ketidakadilan,” katanya.

Ia juga menyoroti wacana pemberian amnesti atau abolisi bagi terpidana korupsi. Menurutnya, pemberian amnesti tidak bisa dilakukan sembarangan dan hanya boleh diberikan dengan alasan sangat kuat.

“Yang tidak boleh diberi amnesti adalah koruptor yang merugikan negara hingga ratusan triliun. Itu tidak bisa ditoleransi. Kalau kerugian relatif kecil, masih bisa dipertimbangkan,” jelas Profesor kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 20 April 1967 tersebut.

Ia menegaskan, aparat penegak hukum, khususnya jaksa, harus tegas mengeksekusi putusan pengadilan.

“Jangan ada lagi terpidana korupsi yang tidak dieksekusi bertahun-tahun karena ada pihak-pihak yang melindungi. Jaksa tidak boleh melihat kiri-kanan. Begitu ada putusan inkrah, harus dieksekusi. Itu kepastian hukum,” tandasnya.

Rektor Unissula, Prof Dr Gunarto SH MH, memberi apresiasi atas kiprah Prof Jawade. Ia memuji sosok akademisi yang dikenal berbakti kepada orang tua dan istiqamah dalam perjuangan.

“Saya bangga, hari ini seorang guru besar dikukuhkan. Beliau taat, patuh, dan berbakti, meski sudah yatim sejak usia lima tahun. Prof Jawade juga dikenal sebagai aktivis yang istiqamah menegakkan kebenaran dan selalu berbuat kebaikan,” ungkapnya.

Acara pengukuhan berlangsung khidmat dengan kehadiran kolega dari berbagai universitas dalam dan luar negeri. 

Di antaranya Prof Im Yong Ho dari Hankuk University, Prof Dr Tajudden Sanni dari Maldives University, Prof Dr Fatih Gedikli dari Universitas Istanbul Turki, Prof Dr Maggouri Abdelaali dari Maroko, dan Prof Hakan Kocak dari University Ankara Turki.

Turut hadir Ketua Pembina Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) Drs Azhar Combo, Ketua Pengurus YBWSA Prof Dr Bambang Tri Bawono, jajaran guru besar, anggota senat, dosen, karyawan, dan mahasiswa Unissula. (arl)

Baca juga: Unissula Gelar Wayang Kulit Wahyu Makutharama, Rektor Ajak Lestarikan Budaya & Tanamkan Kepemimpinan

Berita Terkini