Berita Kendal
Jerit Petani Tembakau di Kendal, Harga Jual Anjlok: Lagi Jemur Hasil Panen Tiba-tiba Hujan Deras
Perubahan cuaca secara mendadak membuat petani tembakau kewalahan mengamankan tembakau yang dijemur dari guyuran hujan.
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Kasani belum bisa melupakan kejadian yang menimpanya sekira 5 hari lalu.
Tembakau yang dia jemur di lapangan desa Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, tiba-tiba diguyur hujan.
Padahal waktu itu terik matahari cukup menyengat sedari pagi hari.
Cuaca kemudian berubah, langit tiba-tiba gelap dan hujan mengguyur cukup deras.
Baca juga: Aksi Wawan 30 Menit Tangkap 10 Ekor Ikan Lele Ramaikan HUT RI di Kendal
Baca juga: Tragedi Pilu Bocah 5 Tahun Disekap Ayah di Kendal, Datang-datang Sudah Kondisi Mabuk
Perubahan cuaca secara mendadak itu membuat petani tembakau kewalahan mengamankan tembakau yang dijemur dari guyuran hujan.
Alhasil, beberapa karung tembakau miliknya berubah warna menjadi hitam kemerahan.
"Beberapa waktu lalu hujan deras."
"Hasil panen jadi rusak."
"Tembakau jadi hitam," katanya kepada Tribunjateng.com, Minggu (24/8/2025).
Kasani mengungkap, hasil panen tembakau tahun ini memang mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Di lahan seluas 2 hektare miliknya, hasil panen hanya mencapai 2 keranjang besar.
"Itu sudah dirajang-rajang hasilnya sekira 2 keranjang berukuran besar itu yang utuh."
"Kalau tahun lalu bisa lebih banyak dari itu," ungkapnya.
Jika dijual ke pasaran, tembakau yang berwarna hitam kemerahan milik Kasani hanya mampu maksimal Rp25 ribu per kilogram.
Kemungkinan terburuk, Kasani terpaksa menjual jauh di bawah harga yakni Rp10 ribu per kilogram.
Jeritan Petani Tembakau Imbas Cuaca Buruk di Kendal: Hasil Panen Menghitam Dijual Cuma Rp 10 Ribu |
![]() |
---|
Tragedi Pilu Bocah 5 Tahun Disekap Ayah di Kendal, Datang-datang Sudah Kondisi Mabuk |
![]() |
---|
Jeritan Petani Tembakau di Kendal Imbas Cuaca Buruk, Hasil Panen Menghitam Dijual Rp 10 Ribu |
![]() |
---|
Istri Menangis Tiada Henti, Buruh Bangunan Jadi Nelayan Kini Meninggal di Laut Kendal |
![]() |
---|
Menteri Natalius Pigai Resmikan Desa Sadar HAM di Kendal: Pembangunan Perlu Digeser ke Bawah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.