“Katanya mahasiswa mau datang banyak, jadi kami siap-siap dari pagi,” ujar seorang pedagang mengutip Tribunnews.com.
Tanggapan DPR
Menanggapi rencana demonstrasi tersebut, anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Selly Andriany Gantina, menyatakan bahwa pihaknya menghargai partisipasi publik dalam menyampaikan aspirasi.
“Masyarakat punya hak untuk berekspresi, termasuk melalui aksi. Di DPR juga ada mekanisme untuk menampung aspirasi itu,” ujar Selly.
Pengamat politik dari Pusat Studi Islam dan Demokrasi (PSID), Nazar El Mahfudzi, menyebut bahwa demonstrasi ini mencerminkan krisis kepercayaan terhadap DPR RI.
Menurutnya, mahasiswa tidak sekadar marah, melainkan mengirimkan sinyal bahwa sistem perwakilan perlu dievaluasi.
“Solusinya bukan membubarkan DPR, tapi melakukan reformasi konstitusi yang menyeluruh, termasuk memperkuat kembali peran MPR sebagai lembaga representasi rakyat,” ujar Nazar.
Ia juga menegaskan pentingnya menyalurkan energi perubahan melalui dialog yang konstruktif dan partisipasi politik yang sehat, bukan aksi destruktif di jalan.