Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribunjateng Hari ini

Alfiatun Soroti Menu Telur Balado Pedas untuk Anak PAUD di Banyumas

Dapur MBG di Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas menjadi sorotan setelah kedapatan menyajikan menu tidak layak.

Penulis: Achiar M Permana | Editor: deni setiawan
Tribunjateng/bramkusuma
Jateng Hari Ini Kamis 25 September 2025 

Menciptakan generasi emas dengan gizi baik, membuka lapangan kerja, dan menggerakkan ekonomi desa melalui pemberdayaan UMKM lokal. 

"Dengan dana Rp10 ribu per anak, itu cukup untuk menyajikan makanan bergizi jika dikelola dengan benar."

"Ada Rp3 ribu untuk gaji tenaga kerja, Rp2 ribu untuk operasional, sisanya untuk bahan makanan,” kata Alfiatun. 

“Tapi di Gununglurah saya temukan buah busuk, menu asal-asalan, dan bahkan ancaman kepada warga yang mengkritik," sambungnya.

Ia juga menyoroti tidak profesionalnya pengelolaan dapur, termasuk tidak adanya dokumentasi menu harian di media sosial sebagaimana diinstruksikan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).  

"Selama dua bulan beroperasi, SPPG Gununglurah hanya mengunggah lima kali menu ke Instagram."

"Itu pun tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan," lanjutnya.

Baca juga: Sebelum Viral Menu MBG Kacang Rebus, Siswa di Gununglurah Banyumas Pernah Dapat Salak Busuk

Intimidasi

Lebih mengkhawatirkan lagi, Alfiatun menerima banyak aduan dari warga yang merasa diintimidasi setelah menyampaikan kritik. 

Beberapa warga bahkan mengaku didatangi oleh RT, ditegur, dan diminta untuk tidak banyak bicara.

"Ada orangtua yang hanya memotret dan membandingkan menu Gununglurah dengan dapur lain, tapi kemudian ditegur dan dibilangi, 'Kalau sudah dapat gratisan, harusnya bersyukur, jangan banyak protes'."

"Ini cara berpikir yang keliru dan sangat merugikan program Presiden," tegas Alfiatun.

Bahkan, dia mengungkapkan, owner dapur MBG sempat menelepon warga menggunakan nomor karyawan untuk mengintimidasi.  

Saat dikonfrontasi oleh DPRD bersama Kapolsek dan Koramil, pemilik dapur sempat tidak mengakui, namun akhirnya mengaku telah menggunakan nomor orang lain untuk menghubungi warga yang protes.

"Saya bilang, ‘Apa mau saya minta polisi menyadap suara kamu?"

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved