Berita Blora
Pemkab Blora Fasilitasi Penyelesaian Konflik antara PT Pentawira dengan Warga Jiken
Bupati Blora, Arief Rohman, berniat untuk memediasi antara warga Jiken dengan PT Pentawira Agraha Sakti.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Bupati Blora, Arief Rohman, berniat untuk memediasi antara warga Jiken dengan PT Pentawira Agraha Sakti.
Hal itu setelah sebelumnya, puluhan warga Jiken melakukan aksi demonstrasi di depan PT Pentawira, dengan membawa tuntutan beberapa hal.
Termasuk salah satunya terkait kompensasi dampak dari aktivitas pabrik.
"Iya, nanti rencana saya panggil owner-nya Jumat kalau enggak salah, Jumat sore akan saya pertemukan antara owner Pak Liem dengan teman-teman Karang Taruna yang kemarin sempat demo, nanti kita akan mediasi, kita fasilitasi, berdiskusi," jelasnya, Selasa (18/11/2025).
Lebih lanjut, Bupati Arief menginginkan agar iklim investasi di Blora tetap kondusif. Di mana, tidak ada konflik antara kehadiran pabrik dengan warga sekitar.
"Kita ingin suasana investasi ini harus kondusif. Jadi sedikit-sedikit jangan didemo ini kan soal komunikasi."
"Kalau memang ada aspirasi atau usulan ya nanti kita sampaikan. Dan yang punya (pabrik) sudah siap," jelasnya.
Bupati Arief menyebut warga sempat akan melakukan aksi demonstrasi lagi.
Baca juga: Warga Jiken Demo PT Pentawira Tuntut Rekrutmen Transparan, Dinperinaker Blora Angkat Bicara
Namun lantaran pihak Pemkab berusaha untuk menjembatani agar ada solusi, warga Jiken sepakat menunda rencana aksi demonstrasi lanjutan tersebut.
"Jadi rencana hari ini atau besok mau demo, tapi tidak jadi."
"Nanti kita akan temukan, kita acaranya ngopi bareng saja biar mereka uneg-uneg nya apa nanti yang punya perusahaan nanti seperti apa," paparnya.
Sebelumnya diberitakan puluhan warga Desa Jiken, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, menggelar demonstrasi di depan PT Pentawira Agraha Sakti.
Mereka membawa berbagai banner yang berisi sejumlah tuntutan kepada PT Pentawira Agraha Sakti.
Personel gabungan dari Polsek Jiken dan Polres Blora juga tampak berjaga mengamankan jalannya demonstrasi tersebut.
Ketua Karang Taruna Desa Jiken, Galuh Wicaksono Putro, yang juga koordinator aksi mengatakan ada beberapa tuntutan yang diminta warga terhadap PT Pentawira Agraha Sakti.
Salah satunya, meminta kompensasi atas dampak yang diakibatkan dari operasional PT Pentawira Agraha Sakti.
Diketahui PT Pentawira Agraha Sakti merupakan pabrik yang bergerak di sektor pengolahan batu kapur, yang berlokasi di Jiken.
"Tuntutannya terkait kompensasi, terus rekrutmen yang transparan yang adil, seperti itu."
"Soalnya di warung-warung kopi itu pada tahu soal rekrutmen ada yang bayar-bayar (menyogok)," terangnya, saat ditemui di sela-sela demonstrasi, Jumat (14/11/2025).
Lebih lanjut, Galuh menyampaikan warga banyak yang mengeluhkan ketika PT Pentawira beroperasi.
Salah satunya, saat malam hari warga kesulitan tidur lantaran suara bising dari pabrik tersebut.
"Dampaknya, kalau dulu itu suara bisingnya sampai pagi-pagi terus, kemudian setelah dikomplain warga, ini suara bisingnya masih terjadi tapi biasanya sampai jam 22.00 WIB. Sehingga warga susah tidur, apalagi kalau yang sakit gigi," jelasnya.
Baca juga: Pembangunan Pasar Ngawen Blora Dimulai November 2025 Ini, Pakai APBN Rp 38 Miliar
Selain itu, menurutnya warga juga mengeluhkan adanya debu dari pabrik yang terbawa angin.
Ditambah mobilitas armada pabrik mengganggu lalulintas. Apalagi lokasi pabrik PT Pentawira berada dipinggir jalan raya utama.
"Armada lalu lalang di jalan ini kan juga banyak. Lah rambu-rambunya juga tidak ada di sini."
"Kemudian debu, itu kan lama kelamaan bisa merusak kesehatan juga. Apalagi debu itu kan dari batu yang dibakar," jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya menyebut warga menginginkan untuk bertemu dengan Liem salah satu pemilik PT Pentawira Agraha Sakti.
"Untuk saat ini kami inginnya ketemu Mbah Liem, langsung biar kami mendengar suaranya Mbah Liem langsung. Karena kita sudah terlalu sering dibohongi."
"Mbah Liem itu dia yang punya PT, dan dia yang bisa memberi keputusan."
"Jadi kami dari warga ingin bertemu Mbah Liem, untuk menyampaikan aspirasi dari warga," terangnya.
Adapun untuk demo hari ini, warga memberi waktu 3 hari ke depan, untuk pihak PT Pentawira mempertemukan warga dengan Liem, pemilik pabrik.
Namun jika selama tiga hari itu tidak dipertemukan dengan Liem, warga mengancam akan membawa massa lebih besar.
"Kesimpulannya hari Senin katanya mau dipertemukan sama Mbah Liem. Jika tidak, kita stop operasi," terangnya.
Sementara itu, Manajer PT Pentawira Agraha Sakti, Alwin, juga tampak menemui warga.
Namun, setelah aksi demonstrasi selesai, awak media berusaha untuk mewawancarai, namun yang bersangkutan tidak berkenan untuk diwawancara.
"Enggak usah, enggak usah," ujarnya, sembari menjauh dari awak media. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251118_Demo-warga-Jiken-Blora.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.