Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor di Majenang Cilacap

MTs di Cilacap Jadi Tempat Pengungsian, Siswa Terpaksa Belajar Daring Gara-Gara Longsor Makin Parah

Gedung MTs di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap dijadikan tempat pengungsian warga terdampak longsor. 

Tribunjateng.com/Permata Putra Sejati
PENCARIAN KORBAN: Situasi pencarian korban hari keenam longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Selasa (18/11/2025). Aktivitas belajar tatap muka di sekolah di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap terhenti selama sepekan karena gedung sekolah MTs dijadikan tempat pengungsian warga terdampak longsor. (Tribun Jateng/Permata Putra Sejati) 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Aktivitas belajar tatap muka di MTS di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap terhenti selama sepekan karena gedung sekolah dijadikan tempat pengungsian warga terdampak longsor. 

Demi memulihkan kegiatan pendidikan, seluruh pengungsi akan dipindahkan ke lokasi baru di Lapangan Wijaya Kusuma.

Kepala Desa Cibeunying, Lili Warli, mengatakan MTS sudah terlalu lama difungsikan sebagai tempat pengungsian sehingga proses belajar mengajar harus dilakukan daring.

"Di MTS itu tempat pendidikan. Sudah satu minggu belajar secara daring."

"Harapan pemerintah, pengungsian dipindah ke tenda yang sudah disediakan di Lapangan Wijaya Kusuma," ujar Lili, Selasa (18/11/2025).

Lapangan Wijaya Kusuma ditetapkan sebagai pusat pengungsian utama dengan kapasitas besar.

Satu tenda untuk 50 orang dan rencananya akan ada 20 tenda.

Saat ini warga tersebar di dua titik pengungsian, yakni balai desa dan MTS.

"Yang di balai desa malam kemarin ada sekitar 55 jiwa. Di MTS ada 65 jiwa." 

"Masih banyak juga yang mengungsi di rumah saudara," jelasnya.

Baca juga: Pemkab Cilacap Siapkan Relokasi Warga Terdampak Longsor Majenang, Lahan 3,5 Hektare Disiapkan

Pemindahan ke Lapangan Wijaya Kusuma yang berjarak sekitar satu kilometer ditargetkan membuat pendataan dan pemenuhan kebutuhan warga lebih efektif.

Harapannya biar tidak terpecah-pecah sehingga memudahkan mengidentifikasi siapa saja yang mengungsi dan kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi.

Distribusi logistik tetap akan dikendalikan dari posko utama.

"Dari sini nanti yang mendrop logistik ke sana," kata Lili.

Lama tinggal warga di tenda bergantung pada kecepatan pembangunan hunian sementara (Huntara).

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved