Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Meriahkan HUT RI, Warga Buniwah Tegal Bikin Replika Garuda Setinggi 4 Meter dari Bahan Pertanian

Masih dalam suasana memeriahkan HUT ke-78 Republik Indonesia, warga Desa Buniwah, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, bernama Dwijo Yulist

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m nur huda
Dokumentasi Narasumber
Penampakan replika burung garuda raksasa setinggi 4 meter yang dibuat warga Desa Buniwah, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, bernama Dwijo yulistio, dalam rangka karnaval desa meriahkan HUT ke-78 RI. Adapun replika burung garuda tersebut dibuat dari bahan dasar tidak biasa seperti daun simbar, kulit jagung dan batang pisang. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Masih dalam suasana memeriahkan HUT ke-78 Republik Indonesia, warga Desa Buniwah, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, bernama Dwijo Yulistio, berkreasi membuat replika burung garuda yang terbuat dari bahan dasar tidak biasa. 

Adapun bahan dasar tidak biasa yang dimaksud yakni seperti daun simbar menjangan atau dikenal dengan paku tanduk rusa, kulit jagung dan batang pisang. 

Dwijo mengungkapkan, replika burung Garuda yang dia buat menggunakan bahan tidak biasa tersebut nampak seperti bulu asli. 

Dengan warna bagian tubuh burung garuda coklat muda, bagian kepala putih, dan kaki bewarna kuning, replika ciptaan Dwijo terlihat sangat gagah dan nampak nyata. 

Sementara tujuan Dwijo membuat replika burung garuda raksasa itu, dalam rangka parade karnaval meriahkan HUT ke-78 Republik Indonesia di Desa Buniwah. 

"Tinggi replika burung garuda yang saya buat sekitar 4 meter, menggunakan bahan ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah seperti daun simbar, kulit jagung dan batang pisang. Proses pembuatan sekitar dua minggu, dikerjakan saat sore dan malam hari ketika senggang," ungkap Dwijo, pada Tribunjateng.com, Sabtu (19/8/2023). 

Dwijo bercerita, sebelum membuat replika burung garuda, ia sudah pernah membuat replika lainnya dengan ukuran besar seperti harimau, hanoman, semar, ogoh-ogoh dan masih banyak lagi. 

Adapun untuk karnaval desa tahun ini memilih membuat replika burung garuda, dikatakan Dwijo karena burung garuda menjadi lambang kekuatan, kesatuan dan persatuan bangsa. 

Sehingga dirasa pas untuk dihadirkan pada karnaval HUT ke-78 RI tahun ini. 

Dalam proses pembuatannya sendiri, Dwijo mengerjakan sendiri tapi terkadang juga dibantu oleh beberapa warga sekitar, terutama yang penasaran ingin melihat prosesnya. 

"Jadi untuk kerangka burung garuda nya terbuat dari bambu. Kemudian bagian sayap dari daun simbar, batang pisang kering, dan kulit jagung. Bahan daun simbar banyak terdapat di pohon-pohon, karena sejenis tanaman yang menempel di pohon," pungkasnya. (dta)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved