Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Slawi

Duduk Perkara Keluhan RSUD Soeselo Tegal: Pasien Tunggu di Mobil, Klaim Booking Kursi Roda Dibantah

Beredar kabar mengenai pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soeselo Kabupaten Tegal yang dikeluhkan pasien. 

TRIBUN JATENG/DESTA LEILA KARTIKA
BERI KETERANGAN: Kabid Pelayanan dan Keperawatan RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal Hermi Srimanti (tiga dari kanan), bersama Kabid Pelayanan Medis RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal dr Teguh Sukma (dua dari kiri) memberi keterangan kepada wartawan saat berlangsung preskon, pada Rabu (1/10/2025). RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal buka suara mengenai postingan akun Instagram mengenai pasien mengeluhkan layanan di IGD yang dinilai lambat dan penyediaan kursi roda. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Beredar kabar mengenai pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soeselo Kabupaten Tegal yang dikeluhkan pasien. 

Kabar tersebut pertama kali mencuat lewat postingan yang diunggah akun Instagram @tegalterkini.id pada Selasa (30/9/2025). 

Pada postingan pertama yang diunggah sekitar 20 jam lalu, @tegalterkini.id memposting foto dengan latar halaman depan RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal dan terdapat tulisan "Pelayanan RSUD Soeselo dikeluhkan, kursi roda pesanan hingga pindah RS."

Baca juga: RSUD dr. Soeselo Slawi Gelar Mlayu Karo Mas Bupati 5K, Segini Harga Tiket dan Waktu Pelaksanaan 

Kemudian akun tersebut juga menuliskan caption yang cukup panjang mengenai seorang warga bernama Chusni Darrin membeberkan pelayanan RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal terhadap kakaknya bernama Eko Murwanto Putro. 

Sesuai keterangan yang tertulis pada caption foto, Chusni menyebut kakaknya (Eko Murwanto Putro) tidak segara mendapat penanganan medis meski sudah menunggu lebih dari satu jam pada Senin (29/9/2025) malam sekitar pukul 19.30 WIB. 

Pada postingan tesebut juga disebutkan Chusni yang mengeluhkan terkait ketersediaan kursi roda. 

Meski terlihat tersedia, petugas menyatakan bahwa sang kakak (Eko) tidak bisa memakai kursi roda karena merupakan pesanan pasien lain. 

Pada postingan selanjutnya, akun @tegalterkini.id mengunggah update terbaru yakni jawaban atau respon dari pihak RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal

Dalam postingan yang diunggah sekitar 17 jam yang lalu ini dijelaskan singkat kondisi IGD rumah sakit penuh saat pasien atas nama Eko Muryanto Putro tiba pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 19.30 WIB.

Adapun kapasitas IGD sebanyak 33 tempat tidur dan semua terisi penuh sementara enam pasien masih menunggu giliran masuk. 

Meskipun sudah ada postingan statemen dari pihak RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal, namun pihak rumah sakit kembali ingin memberikan klarifikasi dan menjelaskan kronologi yang sebetulnya terjadi. 

Terlebih postingan tersebut sudah terlanjur ramai dan mendapat atensi dari warganet, bisa dilihat dari jumlah komentar sampai ratusan dan belasan dibagikan. 

Dalam preskon yang digelar pada Rabu (1/10/2025), Direktur RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal Guntur Muhammad Taqwin melalui Kabid Pelayanan dan Keperawatan RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal Hermi Srimanti menerangkan, kondisi di IGD pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 19.30 WIB memang penuh bahkan sampai ada pasien yang menunggu agar bisa masuk ke ruangan. 

Ketika ada pasien datang ke IGD, Satpam selalu mencatat urutan pasien untuk masuk, namun ketika dalam kondisi gawat darurat maka akan langsung diutamakan tanpa melihat urutan kehadiran. 

Saat itu Brankar atau tempat tidur beroda (ranjang darurat) yang ada sudah habis terpakai pasien, termasuk kursi roda yang hanya ada satu unit juga sudah digunakan pasien. 

Menurut Hermi Srimanti, satu kursi roda yang ada di IGD fungsinya digunakan untuk mobilisasi jika pasien membutuhkan ke toilet baik buang air kecil ataupun buang air besar. 

"Pada saat sudah urutan atau giliran pasien atas nama Eko, sudah dipanggil oleh petugas sampai beberapa kali tapi tidak ada yang merespon. Karena menunggu lama akhirnya dilewati ke pasien urutan berikutnya, kemudian dipanggil lagi dan masih belum ada yang datang. Awalnya kami tidak tahu posisi pasien ada dimana, namun setelah diklarifikasi ternyata pasien menunggu di dalam mobil yang berada di parkiran. Keluarga kemungkinan tidak mendengar ketika nama pasien disebut. Intinya terjadi miskomunikasi antara kami dengan pasien sampai akhirnya dianggap lamban," ungkap Hermi, pada Tribunjateng.com. 

Hermi menjelaskan, pihaknya menggunakan model Triase ATS (Australia Triage Scale) adalah sistem skala (prioritas) lima tingkat yang digunakan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mengkategorikan pasien berdasarkan tingkat kegawatdaruratan atau kondisi klinis mereka. 

Tujuannya untuk memprioritaskan pasien yang membutuhkan penanganan segera untuk keselamatan jiwa dan efisiensi penggunaan sumber daya medis. 

Sedangkan pada saat pasien atas nama Eko masuk bukan prioritas satu dan dua, melainkan masuk dalam prioritas tiga yang memiliki indikasi rawat inap tetapi tidak ada kecenderungan risiko henti jantung, nafas bila tidak segera dilakukan penanganan. 

Adapun saat pemeriksaan awal dilakukan pasien tidak masuk emergency atau keadaan darurat. 

Setelah itu pihak rumah sakit menyampaikan kepada pasien bahwa ada antrean sekitar tiga orang di IGD dan yang bersangkutan bersedia menunggu. 

Ternyata pasien tetap menunggu di dalam mobil tapi tidak konfirmasi atau memberitahu petugas rumah sakit. 

RSUD dr Soeselo tegas mengatakan tidak ada pengusiran ataupun penolakan terhadap pasien seperti yang tertulis dalam postingan akun Instagram. 

Termasuk istilah booking kursi roda juga tidak ada, karena memang terdapat fasilitas kursi roda di IGD tapi kegunaannya untuk mobilisasi ke toilet. 

"Kami selalu berusaha mengutamakan pasien. Mohon maaf karena fasilitas brankar yang terbatas. Tapi kami berusaha semaksimal mungkin ketika pasien sudah masuk atau mendapat ruangan, maka brankar langsung digunakan untuk pasien berikutnya," jelas Hermi. 

Menurut Hermi saat tiba di rumah sakit pasien mengeluhkan badan panas, tapi memang belum sampai diperiksa oleh dokter. 

Pihak RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal sudah berkomunikasi langsung dengan pasien melalui pesan WhatsApp dan menjelaskan kronologi yang sebetulnya terjadi. 

"Pihak pasien sudah menerima penjelasan dari kami melalui pesan WhatsApp," tuturnya.

Baca juga: Tiga Penyakit Ini yang Paling Banyak Diderita Pasien Pasca Lebaran di RSUD dr. Soeselo

Sementara itu, Kabid Pelayanan Medis RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal dr Teguh Sukma menambahkan, prioritas lainnya yang dilakukan ketika IGD penuh tapi kondisi pasien harus ditangani dengan baik maka bekerja sama dengan rumah sakit lainnya untuk bisa menerima pasien. 

"Pasien tidak perlu mencari rumah sakit sendiri karena menjadi tugas atau tanggung jawab kami yang menghubungi pihak rumah sakit bila mana IGD kami tidak memungkinkan untuk menangani pasien," tutup dr Teguh. (dta) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved