Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kabupten Tegal

Wabup Tegal Tantang Semua Komponen Masyarakat Ikut Berpartisipasi Turunkan Stunting 

Wakil Bupati Tegal Akhmad Kholid menantang semua komponen masyarakat untuk ikut berpartisipasi menurunkan angka stunting

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
Diskominfo Kabupaten Tegal
FOTO BERSAMA: Dokumentasi foto yang dikirim Diskominfo Kabupaten Tegal pada Kamis (13/11/2025), menunjukkan Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid (tengah) melakukan foto bersama dengan pejabat terkait dan peserta yang hadir dalam rapat evaluasi percepatan pencegahan penurunan stunting (P3S). Pada kesempatan itu, Ahmad Kholid menantang semua komponen masyarakat untuk ikut berpartisipasi menurunkan angka stunting.  

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Wakil Bupati Tegal Akhmad Kholid dalam rapat evaluasi percepatan pencegahan penurunan stunting (P3S) menantang semua komponen masyarakat untuk ikut berpartisipasi menurunkan angka stunting

Rapat evaluasi berlangsung di Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tegal diikuti stakeholder terkait. 

Peserta dari unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Kepala Puskesmas, Koordinator Penyuluh KB, Kemenag Kabupaten Tegal, perwakilan Ormas dan koordinator kabupaten pendampingan stunting 2.0 dari yayasan satu karya atau Tanoto Foundation.

Pada kesempatan itu, Ahmad Kholid menjelaskan sesuai laporan yang dirinya terima angka stunting di Kabupaten Tegal pada September 2025 sebesar 16,45 persen. 

“Hal ini harus disikapi bersama agar dipastikan angka stunting bisa kita turunkan di bawah 15,9 persen pada akhir tahun 2029. Untuk itu semua unsur harus bersinergi dan melakukan konvergensi dalam melakukan intervensi spesifik dan sensitif," jelas Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Kamis (13/11/2025). 

Sementara itu, Narasumber dari Bappedelitbang Kabupaten Tegal Febri Hastiyanto menyampaikan, hasil evaluasi aksi konvergensi untuk capaian input data analisis situasi, perencanaan dan pelaksanaan anggaran masih di bawah 10 persen. 

"Sehingga perlu komitmen dari semua unsur di OPD dan kecamatan untuk segera menyelesaikan input data," ungkap Febri. 

Direktur Poltekkes Semarang Prof. Dr. Runjati, Bdn. M.Mid turut hadir sebagai narasumber sekaligus pendamping investing in nutrition and early years Phase 2 (INEY) dari Kementerian Kesehatan. 

Adapun INEY merupakan dukungan program bagi Indonesia dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan gizi untuk remaja putri, ibu hamil, dan anak 0-59 bulan untuk percepatan penurunan stunting pada anak dibawah lima tahun. 

Rekomendasi yang diberikan untuk optimalisasi penurunan stunting Kabupaten Tegal antara lain, peningkatan kolaborasi antar sektor terkait, kembangkan program edukasi untuk masyarakat, kembangan program edukasi untuk masyarakat, dan implementasi monitoring dan evaluasi berkelanjutan. 

"Selain itu gunakan pendekatan berbasis data untuk kebijakan dan akselerasi pelatihan tenaga kesehatan lokal," terang Runjati. 

Setelah sesi paparan dari masing-masing narasumber dilanjutkan diskusi yang dimoderatori Plt Kepala DP3AP2KB Titis Cahyaningish. 

Dari hasil diskusi diperoleh kesimpulan untuk pencegahan dan percepatan penurunan stunting Kabupaten Tegal agar berjalan optimal maka diperlukan komitmen bupati dan wakil bupati dalam dukungan kebijakan ataupun anggaran. 

Selain itu sinergitas perencanaan oleh OPD terkait, sinrgitas data sasaran intervensi yang valid, peningkatan kapasitas pengelola program, pelibatan dunia usaha, perguruan tinggi dan media. 

"Terakhir pengembangan monitoring melibatkan lintas pelaku di semua jenjang di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan," imbuh Titis. (dta) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved