Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Wonosobo

"Sudah Lama Itu" Organda Merespon Maraknya Pikap Angkut Penumpang di Wonosobo

Organda Wonosobo meminta penegakan hukum segera dilakukan demi keselamatan dan kelancaran angkutan umum.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/IMAH MASITOH
ANGKUTAN ILEGAL - Ketua Organda Wonosobo, Muhammad Khoiri. Organda meminta ketegasan hukum terhadap makin maraknya angkutan ilegal yang beroperasi di Wonosobo, khususnya tujuan tempat-tempat wisata. 

Dia menegaskan, tuntutan pengemudi jelas, kendaraan angkutan barang tidak boleh mengangkut penumpang di jalur resmi.

“Yang intinya, mobil angkutan barang tidak boleh ngangkut penumpang sampai Dieng." 

"Yang kedua, tidak boleh mengangkut penumpang sampai Kledung,” tegasnya.

Khoiri menegaskan pentingnya penegakan hukum oleh pemerintah dan aparat terkait untuk menindak angkutan pikap ilegal. 

Dia berharap langkah tegas ini dapat melindungi pengemudi angkutan resmi serta menjaga keselamatan para penumpang di jalur resmi.

AKSI DAMAI - Ratusan sopir bus di Wonosobo mogok beroperasi, Rabu (27/8/2025). Mereka menggelar aksi damai menuntut penegakan hukum terhadap penggunaan kendaraan bak terbuka yang mengangkut penumpang secara ilegal. Aksi berlanjut dengan audiensi yang berlangsung di Terminal Mendolo.
AKSI DAMAI - Ratusan sopir bus di Wonosobo mogok beroperasi, Rabu (27/8/2025). Mereka menggelar aksi damai menuntut penegakan hukum terhadap penggunaan kendaraan bak terbuka yang mengangkut penumpang secara ilegal. Aksi berlanjut dengan audiensi yang berlangsung di Terminal Mendolo. (TRIBUN JATENG/IMAH MASITOH)

Baca juga: 1.375 Warga Wonosobo Daftar Sekolah Online Orang Dewasa, Usia Minimal 25 Tahun Belum Lulus SMA

Aspirasi Sopir PPDB

Sebelumnya, Paguyuban Pengemudi Dieng Batur (PPDB) menyampaikan aspirasinya dalam aksi damai, Rabu (27/8/2025). 

Mereka menuntut penegakan hukum terhadap penggunaan kendaraan bak terbuka yang mengangkut penumpang secara ilegal.

Ratusan sopir rela tidak beroperasi untuk mengikuti aksi ini.

Sejak pagi hari, mereka berkumpul di Taman Rekreasi Kalianget.

Aksi dilanjutkan dengan bergerak menuju Terminal Mendolo untuk beraudiensi menemukan titik terang mengenai ini.

Halaman Terminal Mendolo dan Gerbang Mandala Wisata full dipenuhi bus yang terparkir.

Pengurus PPDB, Didik Darmanto menyampaikan, kendaraan terbuka seperti pikap beberapa tahun ini marak mengangkut penumpang, khususnya ke kawasan wisata.

Tuntutan utama mereka meminta agar pikap yang selama ini membawa penumpang dihentikan sesuai peraturan yang berlaku.

Dia menjelaskan, keberadaan angkutan ilegal ini menyebabkan penurunan penumpang angkutan resmi yang memiliki izin trayek. 

"Kebanyakan pikap mengangkut wisatawan ke basecamp gunung-gunung."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved