Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Demo di Semarang, Solo dan Magelang, Total Korban 42 Orang, Gubernur Minta Masyarakat Jateng Tenang

Kabid Humas Polda Jateng menjabarkan total aparat maupun pengunjuk rasa  yang mengalami luka-luka kurang lebih 42 orang

Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas
RAPAT KOORDINASI: Rapat koordinasi-Gubernur Jateng Ahmad Luthfi lakukan rapat koordinasi dengan Forkompinda di Mapolda Jateng,Jumat (29/8/2025) 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Gubernur Jateng Ahmad Luthfi gelar rapat Forkompinda usai pembakaran dan perusakan dilakukan massa aksi anarkis yang terjadi di kantornya, Jumat (29/8/2025).

Luthfi mengenakan jaket hitam dan topi hitam melakukan pertemuan di Mapolda Jateng.

Rapat itu dihadiri Pangdam IV/Diponegoro, Wakapolda Jateng, dan Dandim 0733 Semarang.

Sebelumnya Luthfi setelah mendapatkan kabar perusakan, langsung menuju kantornya. berkeliling kantornya melihat sejumlah mobil maupun yang dibakar dan dirusak massa.

Baca juga: Malam-malam, Prabowo Layat ke Rumah Affan Ojol Tewas Terlindas Rimueng Brimob: Baik-baik ya

Aksi anarkis di parkiran Gubernuran itu dimulai sekitar pukul 19.30.

Massa yang sebagian besar anak-anak muda mulai melempari batu ke arah mobil dan bangunan dari luar pagar.

Selanjutnya, massa merobohkan pintu gerbang belakang kantor Pemprov Jawa Tengah.

Sejumlah orang merangsek masuk menuju lokasi parkir mobil. 

Pos Jaga belakang Pemprov Jateng dirusak dan dicorat-coret.

Kantin warga dan mobil terbakar usai dilepari molotov.

Belasan mobil yang terparkir juga dirusak dan dilempar batu hingga rusak parah. 

IWAN ARIFIANTO







BAKAR MOBIL - Massa aksi membakar tiga mobil dan merusak belasan mobil lainnya yang terparkir di area kantor Gubernuran, Kota Semarang, Jumat (29/8/2025).
IWAN ARIFIANTO BAKAR MOBIL - Massa aksi membakar tiga mobil dan merusak belasan mobil lainnya yang terparkir di area kantor Gubernuran, Kota Semarang, Jumat (29/8/2025). (Iwan Arifianto)

Aksi mereka terhenti setelah polisi datang dan menembakkan gas air mata.

Api berhasil dipadamkan petugas pemadam kebakaran.

Imbauan Gubernur

Ada dua hal yang  ditegaskan Gubernur  pertama, masyarakat Jawa Tengah dihimbau untuk tetap tenang. 

“Kita jaga bersama-sama Jateng yang selama ini sudah baik dan kondusif. Kami menyesalkan aksi anarkis ini, karena kantin ini usaha milik warga," kata Ahmad Luthfi.

Kedua, Gubernur kemudian memerintahkan pada jajaranya untuk membersihkan puing-puing kebakaran, kaca dan batu yang berserakan.

"Malam ini kita kerja bakti. Bersihkan semuanya agar besok pelayanan pada masyarakat tidak terganggu," lanjutnya.

Luthfi turut menyampaikan empati dan keprihatinan yang mendalam atas meninggalnya driver ojek online (ojol) Affan Setiawan dalam aksi demo di Jakarta.

Pihaknya meminta masyarakat untuk tetap tenang menyikapi gejolak aksi demonstrasi yang terjadi demi menjaga kondusivitas Jateng. 

"Kami mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhum Affan Kurniawan, dan kepada keluarganya atas musibah yang terjadi," ujar Luthfi 

Pihaknya meminta masyarakat untuk tetap tenang menghadapi gejolak yang terjadi. Dia mewanti-wanti masyarakat agar tidak mudah terprovokasi sehingga tidak terjebak tindakan yang justru akan merugikan.

"Kami nyuwun masyarakat Jawa Tengah untuk tetap menjaga kondusifitas. Jangan terpengaruh provokasi yang justru merugikan masyarakat," terangnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan Forkompinda berkumpul Mapolda untuk membahas situasi terkini.

Pada rapat itu juga membahas langkah-langkah yang harus dilakukan.

"Pada prinsipnya Forkompinda berkumpul di Mapolda untuk membahas perkembangan situasi hari ini dan membahas ke depan langkah apa yang harus dilakukan," jelasnya.

Menurut Artanto  aksi anarkis terjadi di beberapa wilayah Jawa Tengah yakni Kota Semarang, Magelang Kota, dan Solo. Aksi anarkis itu bukan dilakukan pengunjuk rasa melainkan kelompok anarko.

"Yang tentunya bukan melakukan aksi demo menyampaikan aspirasi tetapi suatu tindak anarkis terhadap aparat maupun fasilitas umum lainnya," jelasnya.

Jumlah Korban

Dia menjabarkan total aparat maupun pengunjuk rasa  yang mengalami luka-luka kurang lebih 42 orang.

Kota Semarang terdapat 20 orang korban luka yang terdiri dari 7 anggota Polri dan 13 masyarakat.

"Rata-rata mengalami luka pada kepala, robek, memar pada bagian tubuh. Masyarakat rata-rata mengalami sesak nafas," jelasnya.

Lanjutnya di Surakarta total 13 orang menjadi korban kerusuhan yang terdiri dari 9 anggota Polri, 1 anggota TNI, 3 orang masyarakat atau pengunjuk rasa.

"Kemudian di wilayah Magelang Kota terdapat 9 orang korban. Saat ini masih dilakukan pendataan," ujarnya.

Dikatakannya pelaku anarkis itu ada 9 orang yang ditangkap Polrestabes Semarang. Kemudian Polda Jateng telah menangkap 45 pelaku anarkis.

"Saat ini pelaku sedang dilakukan pendataan untuk diambil informasi," jelasnya.

Pelaku, kata dia, melakukan tindakan anarkis yakni melakukan pelemparan petugas menggunakan batu, genteng, dan bom molotov. Pelaku juga melakukan perusakan fasilitas umum.

"Termasuk melakukan pembakaran mobil yang dilingkungan kantor Gubernur. Ada 4 unit mobil dibakar, 3 motor yang dibakar, pos Satpol Pp dirusak, dan pemecahan kaca mobil di lingkungan Kantor Gubernuran," jelasnya

Artanto menerangkan perusakan juga terjadi Mapolda, dan pembakaran Pos Polisi Simpang Lima yang dilakukan massa.

"Kami masih monitoring, pendataan, dan berkoordinasi dengan pusat melaporkan situasi hari ini," ujarnya.(rtp) 

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved