Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

FAKTA Perselingkuhan Oknum Guru SMP di Kendal: Warga Izin ke Suami YPK Sebelum Penggerebekan

Sebelum warga Desa Botomulyo, Cepiring, Kendal melakukan penggerebekan, mereka sempat telepon suami YPK untuk meminta izin.

Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
DOKUMENTASI TRIBUN MEDAN
PERSELINGKUHAN - Ilustrasi kasus perselingkuhan. Dua oknum guru SMP negeri di Kabupaten Kendal diduga melakukan perselingkuhan. Bahkan keduanya sempat digerebek warga. 

"Karena aturan kepegawaian, atasanlah yang akan memeriksa," tandasnya.

DUGAAN PERSELINGKUHAN - Ilustrasi tampak depan gedung SMP Negeri 4 Cepiring, Kabupaten Kendal. Sekolah tersebut sedang menjadi sorotan karena muncul dugaan perselingkuhan dua oknum guru pasca penggerebekan warga.
DUGAAN PERSELINGKUHAN - Ilustrasi tampak depan gedung SMP Negeri 4 Cepiring, Kabupaten Kendal. Sekolah tersebut sedang menjadi sorotan karena muncul dugaan perselingkuhan dua oknum guru pasca penggerebekan warga. (SMP NEGERI 4 CEPIRING)

Detik-detik Penggerebekan

Diberitakan sebelumnya oleh Tribunjateng.com, seorang oknum guru BK perempuan berinisial YPK dan guru olahraga laki-laki berinisial HT di Kabupaten Kendal diduga terlibat perselingkuhan.

Informasi yang dihimpun, keduanya merupakan guru SMP Negeri 4 Cepiring, Kabupaten Kendal.

Dugaan perselingkuhan itu menguat setelah keduanya digerebek warga. 

Saat dilakukan penggerebekan, keduanya berada di rumah YPK di Desa Botomulyo, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal pada Sabtu (6/9/2025).

Suami YPK, EHS saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa yang menimpa istrinya tersebut.

Dia menceritakan, penggerebekan dilakukan warga lantaran YPK sering membawa laki-laki ke rumah. 

Warga yang terlanjur geram, langsung meminta izin kepada EHS untuk melakukan penggerebekan.

"Saya ditelepon warga meminta izin mau gerebek istri karena sudah sering memasukkan lelaki."

"Boleh enggak kalau warga menggerebek, terus saya bilang boleh, monggo," katanya, Senin (8/9/2025).

EHS mengatakan, saat penggerebekan dirinya berada di rumahnya di Yogyakarta.

Selama 3 bulan lamanya, dia sudah tak bisa lagi pulang ke rumahnya di Desa Botomulyo karena kunci rumah telah diganti istri.

"Saya waktu itu lagi di Yogyakarta."

"Tidak bisa pulang ke rumah karena kunci sudah diganti istri saya,"

"Kan saya kerjanya di Temanggung, 2 -3 hari sekali pulang ke rumah."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved