Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Kisah Nur Aziz dan Rifka Diarak Layaknya Pengantin Kerajaan, 9 Pasang Nikah Massal di Ambarawa

Sembilan pasangan pengantin program nikah massal disambut meriah dan bersiap mengikuti kirab menuju pendopo Kantor Kecamatan Ambarawa.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV PRADANA
NIKAH MASSAL - Prosesi kirab pengantin berjalan menuju Pendopo Kantor Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang yang diawali dengan tarian tradisional, Rabu (10/9/2025). Sembilan pasangan mengikuti nikah massal gratis yang digelar untuk merayakan Hari Jadi ke-320 Ambarawa. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Rabu (10/9/2025), terdapat momentum bahagia di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. 

Di pelataran Kantor Urusan Agama (KUA) Ambarawa, suasana tampak begitu hidup. 

Sembilan pasangan berdandan rapi, dengan wajah berhias harap dan senyum sumringah.

Baca juga: Tahun Ini Pemkot Semarang Tidak Buka Perekrutan PNS dan PPPK, Karena Ini Penyebabnya

Mereka menanti giliran untuk melangsungkan ijab kabul, langkah awal menapaki rumah tangga yang sah, baik di mata agama maupun negara.

Bukan pernikahan biasa, hari itu mereka menjadi bagian dari sejarah dalam perayaan Nikah Massal Gratis yang digelar Pemerintah Kecamatan Ambarawa

Acara tersebut menjadi bagian dari rangkaian HUT ke-320 Kota Ambarawa sekaligus menyemarakkan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Seusai prosesi akad nikah atau ijab kabul di KUA, sorak sorai dan tepuk tangan mengiringi para pasangan saat mereka menaiki dua mobil terbuka, layaknya arak-arakan pengantin kerajaan. 

Dari KUA, rombongan diiringi warga dan kerabat menuju Pendopo Kantor Kecamatan Ambarawa untuk mengikuti prosesi adat dan resepsi bersama.

Sepanjang jalan, warga yang melihat tak segan melambaikan tangan, ikut memberi restu dalam diam. 

Setibanya di halaman Kantor Kecamatan Ambarawa, sembilan pasangan pengantin disambut meriah dan bersiap mengikuti kirab berjalan kaki menuju pendopo.

Musik Jawa mengalun pelan, penari tradisional mengawali kirab, para mempelai berjalan satu per satu menaiki tangga pendopo, diiringi prosesi adat “pasrah tinampi”. 

Kelopak-kelopak bunga ditaburkan dari berbagai arah, menyambut mereka yang kini telah resmi menjadi suami-istri.

Tak kalah penting, mereka juga sempat berfoto seperti pasangan pengantin pada umumnya. lengkap dengan busana adat, senyum semanis pengantin baru, dan latar panggung yang dihias khas pernikahan Jawa.

Baca juga: Musisi Belanda Belajar Gamelan dan Wayang Kulit di Teater Lingkar Semarang

Cerita Nur Aziz dan Rifka

Satu di antara pasangan yang menjadi sorotan yaitu Nur Aziz (22) dan Rifka Amalia Widiastuti (20). 

Aziz yang sehari-hari bekerja sebagai buruh proyek ini tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. 

Istrinya, Rifka, pekerja di sebuah pabrik garmen, sudah setahun menjalani pernikahan siri karena keterbatasan biaya.

“Rasanya senang sekali, ramai juga, banyak pesertanya, ada yang dari Banyubiru, Bandungan." 

"Saya tahu program ini dari Instagram dan kami akhirnya bisa sah secara resmi tanpa biaya besar,” kata Nur Aziz.

Pasangan muda itu sebelumnya sempat ragu untuk menggelar resepsi sendiri, mengingat biaya yang tidak sedikit. 

Namun lewat program nikah massal itu, mereka mendapat segalanya secara cuma-cuma.

Mulai dari pakaian pengantin, rias wajah, hingga mahar seperangkat alat salat.

“Mudah-mudahan bisa terus langgeng dan jadi keluarga sakinah." 

"Mudah-mudahan ke depan lebih banyak lagi pasangan yang bisa ikut program seperti ini,” imbuh dia.

Kepala KUA Ambarawa, Abdul Ghofur menjelaskan, peserta memiliki latar belakang berbeda namun satu tujuan, yakni melegalkan pernikahan mereka.

MERIAH - Kemeriahan prosesi kirab pengantin terlihat saat para pasangan berjalan menuju Pendopo Kantor Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, diawali dengan tarian tradisional dari halaman pendopo, Rabu (10/9/2025). Sebanyak sembilan pasangan mengikuti nikah massal gratis yang digelar untuk merayakan Hari Jadi ke-320 Ambarawa.
MERIAH - Kemeriahan prosesi kirab pengantin terlihat saat para pasangan berjalan menuju Pendopo Kantor Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, diawali dengan tarian tradisional dari halaman pendopo, Rabu (10/9/2025). Sebanyak sembilan pasangan mengikuti nikah massal gratis yang digelar untuk merayakan Hari Jadi ke-320 Ambarawa. (TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV)

Baca juga: Semarang Punya Layanan Pengaduan, Kini Diperkenalkan kepada Siswa SMP

“Terdapat yang sudah nikah siri bertahun-tahun, ada juga yang sudah kumpul tapi belum menikah, bahkan ada yang harus mengurus perbedaan agama dan Akta Cerai terlebih dulu."

"Kini semua sudah sah, baik secara agama maupun negara,” jelas Ghofur.

Dia menambahkan, kegiatan ini menjadi bentuk nyata dari Gerakan Sadar Pencatatan Nikah yang diusung Kementerian Agama. 

Dengan tercatatnya pernikahan secara resmi, para pasangan kini bisa hidup lebih tenang dan terjamin secara hukum.

“Generasi yang sakinah, mawaddah, warahmah harus diawali dari pernikahan yang sah,” tegas dia.

Difasilitasi Secara Gratis

Plt Camat Ambarawa, Sukamdi menyampaikan bahwa inisiatif nikah massal muncul dari keprihatinan akan banyaknya pasangan yang belum tercatat secara resmi. 

Dia menegaskan, kegiatan itu sepenuhnya gratis, mulai dari rias, pakaian pengantin, hingga mobil pengantar.

“Kami ingin meringankan beban masyarakat, apalagi banyak dari mereka yang menikah siri karena alasan ekonomi."

"Semua fasilitas kami sediakan, termasuk bekerja sama dengan Harpi (Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia),” ungkap Sukamdi.

Tak hanya itu, Sukamdi menyebut bahwa ke depan, program nikah massal dan sunatan massal akan menjadi agenda tahunan Kecamatan Ambarawa. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved