Berita Magelang
"Demo Anarkis" Nasib Polisi Siksa Remaja Saat COD Jaket di Magelang, Dita Ibu Sedih dan Terpukul
Dita, orang tua DRP remaja asal Magelang buka suara terkait penganiayaan yang dialami anaknya oleh seorang polisi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dita, orang tua DRP remaja asal Magelang buka suara terkait penganiayaan yang dialami anaknya oleh seorang polisi.
Ia tak terima dengan perlakukan oknum Polres Magelang Kota yang asal-asalan menangkap dan menyiksa anaknya hingga babak belur.
Apa alasan polisi Polres Magelang Kota diduga menyiksa remaja berinisial DRP (15), warga Kota Magelang?
Baca juga: Remaja di Magelang Dihajar Polisi Lalu Didoksing, Keluarga Tak Terima Laporan ke Polda Jateng
Baca juga: "Jangan Merasa Jagoan" Nasib Pria 35 Tahun Bunuh TNI di Wonosobo, Dandim Beri Pesan
DRP dianiaya polisi dengan berbagai cara. Dari dipukuli menggunakan selang sampai dihajar tangan kosong.
Alasan polisi menyiksa anak di bawah umur tersebut adalah agar mengakui perbuatan yang sama sekali tidak dilakukannya yakni terlibat aksi demonstrasi.
Tak hanya itu, DRP juga didoksing yakni penyebaran data pribadi dengan narasi pelaku demo anarkis di Magelang.
Orangtua yang tak terima pun melaporkan kasus tersebut ke Polda Jateng.
"Iya, kami bersama Orang tua DRP melaporkan peristiwa ini ke Polda Jawa Tengah," kata penasihat hukum orang tua DRP dari LBH Yogyakarta, Royan Juliazka Chandrajaya, Selasa (16/9/2025).
LBH Yogyakarta bersama orang tua DRP melaporkan anggota Polres Magelang Kota ke Polda Jawa Tengah terkait adanya dugaan salah tangkap, penyiksaan dan penyebaran data pribadi yang menimpa korban.
Pelaporan tersebut bermula ketika DRP ditangkap oleh anggota Polres Magelang Kota saat sedang mampir membeli bensin eceran di sekitar alun-alun Kota Magelang.
Penangkapan itu dengan dalih DRP terlibat aksi demonstrasi yang merusak fasilitas Polres Magelang Kota pada 29 Agustus lalu.
Proses penangkapan yang asal-asalan itu berujung penyiksaan di kantor Polres Magelang Kota.
DRP yang merupakan anak remaja mengalami penyiksaan berupa pencambukan, penamparan hingga dadanya dipukul dan ditendang.
Penyiksaan itu bertujuan agar DRP mengakui tudingan dari polisi.
Selepas tak kuat disiksa, akhirnya DRP terpaksa mengakui perbuatan sebagaimana yang dituduhkan polisi.
Kisah Mbah Wajib Warga Magelang Kehilangan Tanah yang 62 Tahun Ditempati, Padahal Rutin Bayar Pajak |
![]() |
---|
Viral Duel Antarpelajar SMP di Magelang Jadi Tontonan, Dipicu Tantangan di Medsos |
![]() |
---|
Nasib Pilu Tiwi, Pegawai BPS Asal Magelang Dipaksa Oral Seks Sebelum Dibunuh Aditya Hanafi |
![]() |
---|
Sugianto Girang Tanah yang Dibelinya Rp250 Juta Kena Tol Jogja-Bawen, Dapat Ganti Rugi Rp5,4 Miliar |
![]() |
---|
Bikin Guru Bingung, 3 Pasang Anak kembar di SRMA 15 Magelang Dipisah Kelas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.