Berita Regional
"Dia Pengecut, Lihat Darah Saja Takut!" Respons Ayah Tiri Tak Percaya Briptu Rizka Bunuh Suami
Kasus pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely anggota intel Polsek Sekotong yang diduga dilakukan istrinya Briptu Rizka Sintiyani tak dipercaya keluarga.
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely anggota intel Polsek Sekotong yang diduga dilakukan istrinya Briptu Rizka Sintiyani tak dipercaya keluarga.
Samsudin, ayah tiri Briptu Rizka, menolak keras tudingan pembunuhan tersebut.
Sebab dari kecil, Briptu Rizka yang bertugas di Polres Lombok Barat tersebut dikenal sosok yang penakut, termasuk takut melihat darah.
Baca juga: Kejanggalan demi Kejangggalan di Balik Kematian Brigadir Esco, Mertua Briptu Rizka Masih Terpukul
Samsudin, ayah tiri Briptu Rizka, mengaku anaknya sempat bercerita soal komunikasi terakhir dengan sang suami.
Menurut Rizka, Esco tidak membalas pesan WhatsApp dan menolak mengangkat telepon.
“Ada dia cerita, di-WA ndak mau balas, ditelepon ndak mau ngangkat katanya,” ujar Samsudin dalam wawancara di kanal YouTube Koranlombok melansir Tribunnewsbogor.com, Minggu (28/9/2025)
Samsudin menangis saat mengetahui anak tirinya ditetapkan sebagai tersangka.
Ia yakin Rizka tidak mungkin tega menghabisi nyawa suaminya sendiri.
“Saya yakin 1.000 persen anak saya bukan pelakunya. Dia itu pengecut, lihat darah aja takut. Saya tahu dari kecilnya,” tegasnya.
Ia juga mengungkap, Rizka mengalami syok berat setelah kematian Esco, dan tidak banyak bicara saat dijenguk di Rutan Polda NTB.
“Dia syok, dari hari pertama sampai kedua. Ndak pernah cerita banyak-banyak,” katanya.
Samsudin meminta aparat penegak hukum untuk menyelidiki kasus ini lebih dalam dan tidak terburu-buru menetapkan tersangka.
“Jangan sampai pelakunya ketawa-ketawa di luar, sedangkan anak saya yang tidak melakukan justru jadi korban,” ucapnya pilu.

Kini, Rizka mendekam di tahanan, dua anaknya dirawat oleh orang lain, dan keluarga mereka dilanda duka beruntun.
“Sudah anak saya jadi korban, suaminya dibunuh, anaknya diambil, disangkakan pula, kakeknya meninggal. Apa ndak perih saya jadi orang tuanya,” tutur Samsudin sambil menangis.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Mataram, Gede Made Pasek Swardhayana, menyatakan bahwa berkas kasus telah diterima dan masih dalam tahap penelitian oleh tim jaksa.
Kuasa hukum Briptu Rizka, Rosihan Zulby, menilai penetapan tersangka terhadap kliennya terlalu prematur dan belum didukung bukti yang terang.
“Terlalu cepat. Ada banyak hal yang belum jelas dari kacamata kami sebagai tim hukum,” ujarnya.
Baca juga: Sandiwara Briptu Rizka Berdalih Cari Suami Lewat Dukun, Kini Jadi Tersangka Pembunuhan Pasangan
Sebelumnya, Brigadir Esco dilaporkan hilang sejak Selasa (19/8/2025) dan ditemukan tewas lima hari kemudian di belakang rumah warga Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Kembar, Kabupaten Lombok Barat.
Tubuhnya dalam kondisi mengenaskan: leher terikat tali, wajah penuh luka, dan tubuh mulai membengkak.
Hasil otopsi menunjukkan adanya luka akibat hantaman benda tumpul. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Tangis Ayah Tiri Briptu Rizka Pecah Cerita Derita Putri di Penjara, Anak Saya Tidak Membunuh Suami
Tabiat Muhammad Khobir, Kepala Sekolah Yang Tendang 3 Siswa SD Ternyata Bukan Kasus Yang Pertama |
![]() |
---|
Inilah Sosok Profesor S Yang Tampar Penghafal Alquran Ternyata Sedang Sakit Stroke Ringan |
![]() |
---|
Muhammadiyah Ajak 200 Warga Donor Darah dan Pengelolaan Wakaf Profesional |
![]() |
---|
BRI Peduli Gandeng Sungai Watch Bersih-bersih Sungai di Bali dan Ajak Generasi Muda Jaga Lingkungan |
![]() |
---|
Ayah Tewas Dibunuh dan Ibu Jadi Tersangka, 2 Putri Brigadir Esco Dapat Pendampingan Psikologi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.