Berita Purbalingga
SPPG Desa Bajong Purbalingga Mulai Beroperasi, Tahap Pertama Distribusikan 2.655 Paket MBG
SPPG Desa Bajong resmi beroperasi sebagai dapur pertama di Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga.
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Bajong resmi beroperasi sebagai dapur pertama di Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga.
Dapur tersebut mulai beroperasi Senin (29/9/2025) dan akan mendistribusikan makan bergizi gratis (MBG) untuk sekira 3.000 penerima manfaat.
Kepala SPPG Bajong, Adi Pamungkas mengatakan, di hari pertama pihaknya mendistribusikan MBG untuk 2.655 penerima manfaat yang tersebar di 11 sekolah, beserta kategori 3B (balita, bumil dan busui) di Kecamatan Bukateja.
Baca juga: Kabar Gembira! Dinpendukcapil Purbalingga Buka Layanan Ekstra Tiap Akhir Pekan
"Di tahap pertama ini ada sekira 2.655 penerima manfaat, tapi kemungkinan akan bertambah di tahap kedua."
"Rencananya kami akan memberikan hingga ke 3.000 penerima manfaat di pekan ketiga atau tahap kedua," ujarnya, Senin (29/9/2025).
Sebagai dapur SPPG pertama di Kecamatan Bukateja, pihaknya berkomitmen untuk menjaga kualitas makanan tetap aman di tengah maraknya isu keracunan MBG.
"Mulai dari supplier, kami pilih yang terbaik dan utamanya yang sudah memiliki PRT, agar kualitasnya terjamin," katanya.
Selain pemilihan supplier yang tepat, pihaknya juga berupaya menjaga kualitas makanan dengan melakukan food tester dan memastikan kesterilan ompreng (wadah) menggunakan oven.
"Kami juga ada pengujian makanan yang namanya organoleptik."
"Makanan kami uji mulai dari rasa, aroma, hingga tekstur."
"Hasil pengujian itu kami print dan share ke guru sebelum didistribusikan ke siswa," katanya.
Baca juga: Purbalingga Optimalkan 599 Satkamling Aktif: Diharap Jadi Teladan Jaga Keamanan Lokal
Camat Bukateja, Nur Azizah Erlita berharap agar dapur MBG dapat memberikan kualitas makanan yang terbaik.
"Saya sudah berpesan kepada Kepala SPPG, jangan sampai kejadian di beberapa daerah itu
terjadi di Purbalingga."
"Kami juga meminta agar SPPG dapat berkoordinasi dengan sekolah terkait risiko alergi, karena ini penting."
"Karena masaknya dalam jumlah yang banyak, harus ada koordinasi agar makanan tidak dibawa pulang demi meminimalisir risiko makanan menjadi basi saat dimakan," jelasnya.
Selain koordinasi, pihaknya juga menegaskan agar guru ataupun penerima manfaat lainnya dapat menyampaikan apabila terdapat kritik dan saran yang ingin disampaikan di kemudian hari.
Nur Azizah juga berharap agar ke depannya semakin banyak dapur SPPG di Kecamatan Bukateja, agar semakin banyak pula anak-anak ataupun ibu hamil, menyusui, dan balita yang bisa merasakan manfaat dari adanya progam ini.
"Meskipun mungkin sehari sekali, tapi ini lumayan."
"Karena kadang ada anak sekolah yang tidak sempat sarapan atau kadang gizinya kurang diperhatikan."
"Dengan adanya MBG setidaknya anak-anak bisa terpenuhi kebutuhan gizinya setiap hari," pungkasnya. (*)
Awas Penipuan! Dinpendukcapil Purbalingga Ingatkan Modus Baru Aktivasi IKD via Telepon dan Whatsapp |
![]() |
---|
Kabar Gembira! Dinpendukcapil Purbalingga Buka Layanan Ekstra Tiap Akhir Pekan |
![]() |
---|
Purbalingga Optimalkan 599 Satkamling Aktif: Diharap Jadi Teladan Jaga Keamanan Lokal |
![]() |
---|
Satpol PP Purbalingga Imbau Warga Tak Beri Uang kepada Pengemis |
![]() |
---|
500 Petani Serbu Advanta Innovation Center di Purbalingga: Intip Teknologi Benih Unggul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.