Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Purworejo

Dipimpin Bupati Termiskin di Jawa Tengah, Upah Minimum UMK-UMR Kabupaten Purworejo 2025 Resmi Naik

Kenaikan UMK Kabupaten Purworejo berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jateng

Editor: galih permadi
jatengprov dok
ILUSTRASI - Alun-alun Purworejo Jawa Tengah 

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara atau LHKPN yang dilaporkan Yuli ke KPK pada 31 Januari 2024 untuk periode 2023, Yuli menyatakan keseluruhan hartanya adalah Rp 367.510.958. Dari jumlah tersebut, asetnya yang terbesar adalah kendaraan, yakni senilai Rp 291.750.000.

Dengan rincian:
1. Sepeda motor Suzuki Skywave tahun 2010, hasil sendiri Rp. 3.000.000.
2. Sepeda Philip tahun 1900, hasil sendiri Rp. 350.000.
3. Sepeda Gazele tahun 2005, hibah tanpa akta Rp. 14.800.000.
4. Sepeda Simplex tahun 1900, hasil sendiri Rp. 3.000.000.
5. Sepeda Simplex tahun 1900, hasil sendiri Rp. 3.800.000.
6. Sepeda Gazele seri 11 tahun 1900, hasil sendiri Rp. 9.000.000.
7. Sepeda Gazele seri 10 tahun 1900, hasil sendiri Rp. 5.800.000.
8. Sepeda Gazele tahun 1960, hasil sendiri Rp. 2.000.000
9. Mobil Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T tahun 2018, hasil sendiri Rp. 250.000.000.
Selain aset berupa kendaraan yang mayoritas sepeda itu, Yuli juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp. 26.390.000, serta sejumlah kas dan setara kas Rp. 49.370.958. Di sisi lain, ia malah tercatat nihil tanah dan bangunan maupun surat berharga, serta hidup tanpa utang.

Menariknya, harta Yuli ternyata berkurang dibandingkan periode sebelumnya. Pada 2022, ia melaporkan keseluruhan hartanya mencapai Rp. 390.141.425. Namun, dia juga tercatat memiliki utang Rp 62.081.380 dab pada 2023 utang tersebut menjadi nihil alias telah lunas.

Tak Punya Rumah

Bahkan, Yuli pun tak segan mengakui tidak memiliki rumah pribadi. 

Rumah yang ia tinggali setelah cuti dari jabatannya adalah rumah warisan keluarga suaminya yang dibangun sejak tahun 1800-an di Desa Grabag.  

"Rumah keluarga almarhum, dulu atapnya damen, sekarang sudah genteng. Ini rumah warisan turun-temurun," ungkap Yuli.

Peringkat IDSD

TRIBUNJATENG.COM - Kabupaten Purworejo Jawa Tengah masuk ke dalam pemeringkatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah merilis Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024.

Indeks ini menunjukkan daerah-daerah paling maju di Provinsi Jawa Tengah. Penilaian dilakukan berdasarkan 12 pilar, termasuk kualitas institusi, infrastruktur, teknologi, ekonomi, kesehatan, pasar tenaga kerja, hingga inovasi.

Dalam daftar ini, kota-kota besar masih mendominasi peringkat teratas.

Baca juga: Resmi, Besaran Gaji Terkini Ketua RT di Purworejo Jawa Tengah: 11 Persen dari UMR

Kota Surakarta menempati posisi pertama dengan skor 4,39, disusul Kota Semarang (4,31) dan Kota Magelang (4,26).

Namun, beberapa kabupaten juga menunjukkan performa yang sangat baik.

Kabupaten Sukoharjo berada di posisi kelima secara keseluruhan dengan skor 4,11, menjadi kabupaten paling maju se-Jawa Tengah.

Sementara itu, Kabupaten Wonosobo hampir tak masuk daftar 30 besar.

Wonosobo berada di posisi ke-30 dengan skor 3,59, hanya unggul tipis dari Kabupaten Blora (3,58), dan terpaut jauh dari rata-rata provinsi (3,84).

Berikut ini adalah peringkat 30 besar kabupaten/kota paling maju di Jawa Tengah versi IDSD 2024:

1. Kota Surakarta - 4,39

2. Kota Semarang - 4,31

3. Kota Magelang - 4,26

4. Kota Salatiga - 4,16

5. Kabupaten Sukoharjo - 4,11

6. Kota Tegal - 4,08

7. Kabupaten Banyumas - 4,01

8. Kabupaten Semarang - 3,87

9. Kota Pekalongan - 3,87

10. Kabupaten Purworejo - 3,85

11. Kabupaten Klaten - 3,84 

12. Kabupaten Wonogiri - 3,79

13. Kabupaten Kebumen - 3,77

14. Kabupaten Karanganyar - 3,74

15. Kabupaten Jepara - 3,72

16. Kabupaten Tegal - 3,70

17. Kabupaten Grobogan - 3,70

18. Kabupaten Boyolali - 3,67

19. Kabupaten Demak - 3,66

20. Kabupaten Magelang - 3,65

21. Kabupaten Temanggung - 3,65

22. Kabupaten Pati - 3,63

23. Kabupaten Pemalang - 3,62

24. Kabupaten Kudus - 3,61

25. Kabupaten Pekalongan - 3,61

26. Kabupaten Purbalingga - 3,61

27. Kabupaten Batang - 3,59

28. Kabupaten Kendal - 3,59

29. Kabupaten Sragen - 3,59

30. Kabupaten Wonosobo - 3,59

Daerah-daerah dalam daftar ini dinilai telah menunjukkan komitmen dalam pembangunan yang merata dan berkelanjutan.

Sementara itu, posisi Kabupaten Wonosobo yang nyaris terlempar dari 30 besar menjadi catatan penting untuk peningkatan ke depan.(*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved