Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Warga Sambut Baik Pelatihan Penjamah Makanan, Cegah Keracunan MBG

“Kami berharap teman-teman SPPG bisa menyediakan makanan yang higienis dan sehat bagi anak-anak kita,” katanya

Penulis: faisal affan | Editor: muslimah
Istimewa
PELATIHAN PENJAMAH MAKANAN MBG - Sekda Demak, Akhmad Sugiharto, menjelaskan tentang pelatihan penjamah makanan MBG untuk cegah keracunan massal pada siswa. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Pemerintah Kabupaten Demak melalui kolaborasi antara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) menggelar Pelatihan Penjamah Makanan SPPG se-Kabupaten Demak di Pendopo Kabupaten Demak.

Kegiatan tersebut diikuti 1.444 peserta dari 48 SPPG yang dibagi ke dalam tiga kelas dan tiga sesi selama dua hari pelatihan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto, mengatakan pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas para penjamah makanan dalam menjaga kebersihan, keamanan, dan pengolahan bahan pangan.

“Pelatihan ini melatih SPPG dalam penjamahan makanan mulai dari pemilihan bahan baku, cara memasak, hingga menjaga kebersihan lingkungan dapur. Nantinya, peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat kelayakan higiene dan sanitasi,” ujarnya, Senin (6/10/2025).

Sugiharto menambahkan, hasil akhir dari pelatihan diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan gizi di Kabupaten Demak

“Kami berharap teman-teman SPPG bisa menyediakan makanan yang higienis dan sehat bagi anak-anak kita,” katanya.

Subkoordinator Kesehatan Lingkungan Dinkes Demak, Ahmad Zaeroni, menuturkan pentingnya memahami seluruh tahapan pengolahan makanan agar terhindar dari risiko keracunan. 

Ia menegaskan seluruh proses, mulai dari pemilihan bahan baku, penyimpanan, hingga penyajian, harus memenuhi standar keamanan pangan.

“Alhamdulillah, hingga kini Demak belum pernah mengalami kasus keracunan massal. Ini harus terus kita jaga,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Wilayah Kabupaten Demak, Muzani Ali Shodiqin, menyampaikan bahwa pelatihan menekankan aspek keamanan pangan dan keterampilan teknis pengolahan makanan bergizi.

“Relawan SPPG harus tahu cara pengolahan, penyajian, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Semua makanan disusun oleh ahli gizi agar memenuhi kebutuhan gizi penerima manfaat,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa seluruh kepala SPPG telah mendapatkan pendidikan gizi selama tiga hingga tujuh bulan dan dibimbing oleh tenaga ahli.

Dalam pelatihan tersebut, peserta juga mendapatkan materi mengenai cemaran pangan dan penyakit bawaan pangan, meliputi cemaran fisik, biologi, kimia, serta alergen. 

Mereka dibekali cara pencegahan dengan menjaga kebersihan alat dan bahan, menghindari penggunaan zat berbahaya, serta menerapkan sanitasi dan penyimpanan pangan yang tepat.

Zamroni, satu di antara wali murid di SMP N 1 Mranggen, mengatakan menyambut baik langkah Pemkab Demak untuk mengantisipasi adanya makanan basi di MBG.

"Ya baguslah. Ada tindakan pencegahan dari pemkab sebelum ada kejadian. Karena setahu saya, SPPG yang sering bermasalah karena terlalu banyak melayani sekolah," katanya.

Menurut Zamroni, seharusnya tiap SPPG dibatasi kapasitas penerima manfaat sehingga makanan tidak terlalu lama dibiarkan sebelum didistribusikan.

"Kalau masaknya tengah malam sedangkan dikirimnya siang ya jelas basi lah. Ini yang harusnya dievaluasi pemerintah. Jangan sampai kena ke anak saya," tuturnya.(afn)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved