Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tol Jogja Cilacap

Progres Tol Jogja-Cilacap, 4 Kecamatan di Cilacap Bakal Tergusur, Exit Tol Berada di Jalan Ini

Rencana pembaunganan tol Yogyakarta - Cilacap memiliki panjang 121,75 kilometer.

Editor: galih permadi
jatengprov
Rencana trase tol Jogja-Cilacap 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Rencana pembaunganan tol Yogyakarta - Cilacap memiliki panjang 121,75 kilometer.

Salah satu proyek prioritas yang dikebut adalah Jalan Tol Yogyakarta - Cilacap yang masuk daftar Proyek Strategis Nasional bersama Tol Brebes - Purwokerto - Cilacap.

Nilai investasinya mencapai Rp38,47 triliun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Baca juga: Gelagar Tol Jogja-Bawen di Bawen Akan Dipasang pada Awal Oktober

Video Hilda Bu Persit TNI dan Junior Suami Berdurasi 5 Menit 20 Detik Beredar Viral, Cek Faktanya

10 Fakta Ibu Persit Istri TNI Selingkuh dengan Bawahan Suami, Terbongkar Saat Mandi

Dedi Mulyadi Syok Dengar Curhat Korban Truk Tambang Rumpin: Tradisi Lindas Agar Santunan Kecil

LAUNCHER SUDAH TERPASANG - Situasi terkini proyek Tol Jogja-Bawen di Exit Tol Bawen, Bawen, Kabupaten Semarang, Sabtu (27/9/2025). Alat girder launcher berwarna biru sudah terpasang di atas dan siap digunakan untuk pemasangan girder jembatan yang akan melintasi Jalur Semarang–Solo. (TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV)
LAUNCHER SUDAH TERPASANG - Situasi terkini proyek Tol Jogja-Bawen di Exit Tol Bawen, Bawen, Kabupaten Semarang, Sabtu (27/9/2025). Alat girder launcher berwarna biru sudah terpasang di atas dan siap digunakan untuk pemasangan girder jembatan yang akan melintasi Jalur Semarang–Solo. (TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV) (TRIBUNJATENG/Reza Gustav Pradana)

Ruas tol ini akan terhubung dengan Tol Gedebage - Tasik - Cilacap, Tol Pejagan - Cilacap, dan Tol Solo - Yogyakarta - YIA Kulonprogo.

Pemerintah pusat menegaskan komitmennya mempercepat pembangunan infrastruktur strategis di wilayah selatan Jawa.

Keberadaan jalur ini diyakini dapat mempersingkat waktu perjalanan dari Yogyakarta menuju Cilacap secara signifikan.

Pj Sekda Cilacap, Sadmoko Danardono mengatakan, Pemkab masih menunggu kebijakan resmi dari pemerintah pusat terkait teknis pelaksanaan proyek ini.

"Pada prinsipnya, Cilacap siap jika pada saatnya proyek tersebut berjalan," ujarnya, Jumat (8/8/2025).

Sadmoko mengatakan, untuk usulan pembangunan Tol Yogyakarta - Cilacap masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya .

Dijelaskan, ada trase tol tersebut akan melewati empat kecamatan dengan puluhan desa terdampak.

Di Kecamatan Kesugihan, desa yang dilalui adalah Dondong, Planjan, Karangjengkol, dan Kesugihan.

Di Kecamatan Maos, desa yang terdampak meliputi Karangrena, Klapagada, Maos Kidul, Maos Lor, Kalijaran, dan Mrenek.

Di Kecamatan Sampang, desa yang dilalui adalah Paketingan, Ketanggung, Nusajati, dan Paberasan.

Di Kecamatan Kroya, desa yang terdampak adalah Mujur Lor dan Buntu.

Rencananya, exit tol akan dibangun di Jalan Raya Sampang - Buntu.

Sadmoko menambahkan, pembangunan tol diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa, khususnya di Cilacap.

"Dengan adanya jalan tol maupun kegiatan lainnya di Cilacap, pada saatnya nanti dapat terealisasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

DIBUKA FUNGSIONAL - Lajur on/off baru di kedua jalur akses Tol Bawen dalam proyek Tol Jogja-Bawen seksi 6 di Exit Tol Bawen, Kabupaten Semarang. Dua lajur baru tersebut dibuka secara fungsional untuk memperlancar arus mudik Lebaran 2025.
DIBUKA FUNGSIONAL - Lajur on/off baru di kedua jalur akses Tol Bawen dalam proyek Tol Jogja-Bawen seksi 6 di Exit Tol Bawen, Kabupaten Semarang. Dua lajur baru tersebut dibuka secara fungsional untuk memperlancar arus mudik Lebaran 2025. (dok PT Adhi Karya (Persero) Tbk/istimewa)

Tol Jogja-Bawen

Polisi akan menerapkan rekayasa lalu lintas di kawasan Exit Tol Bawen, Kabupaten Semarang, menyusul rencana pemasangan girder atau gelagar jembatan Tol Bawen-Jogja Seksi 6.

Girder tersebut akan menyeberang di atas Jalur Nasional Semarang-Solo.

Kasatlantas Polres Semarang, AKP Lingga Ramadhani, menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan skema pengosongan jalur sementara untuk kelancaran dan keamanan proses pemasangan girder.

“Untuk cara bertindak (CB)-nya, masih sama seperti pengerjaan sebelumnya.  Jadi, arus lalu lintas yang melintas di bawah girder sementara akan kami kosongkan,” kata Lingga kepada Tribun Jateng, Senin (29/9/2025).

Lingga menambahkan, pada pemasangan girder sebelumnya di tepi jalan raya, rekayasa yang dilaksanakan berupa contra flow melingkar.

Kendaraan dari arah Ungaran diarahkan masuk menuju Gerbang Tol Bawen, lalu memutar di depan pintu gerbang. 

“Teknisnya nanti juga mirip seperti sebelumnya. Skema itu dilaksanakan malam hari di atas pukul 23.00, menunggu arus lalu lintas sepi lancar,” imbuh dia.

Pemasangan girder di atas Jalan Semarang–Solo diperkirakan akan dilakukan dalam waktu dekat.

Pihak pelaksana proyek di lokasi masih menunggu kedatangan material.  

“Untuk saat ini, (rekayasa lalu lintas) masih off dahulu, menunggu kurang lebih 10 harian. Selanjutnya (pemasangan girder) diperkirakan awal Oktober,” jelas Lingga.

Girder launcher

Pantauan Tribun Jateng, Senin menunjukkan, sejumlah girder telah terpasang di pilar-pilar utama pada tepi jalan raya atau dekat jalur masuk/keluar Tol Bawen.

Di lokasi juga terlihat alat berat girder launcher berwarna biru di atas yang telah dipasang dan siap digunakan.

Nantinya, jembatan layang tersebut akan menyeberangi jalur utama Semarang–Solo dan mengarah ke kawasan Ambarawa, Jambu, hingga ke Yogyakarta. 

Berdasarkan keterangan pekerja proyek, teknis pemasangan akan menggunakan girder launcher, yang dinilai lebih aman dan efisien untuk melintasi jalan aktif.  

“Teknisnya pakai girder launcher, dua sisi pilar sudah siap.  Sekarang tinggal tunggu barangnya datang,” ujar Muhammad Rofi, salah satu pekerja proyek.

Hal senada disampaikan oleh warga setempat, Sigit, yang menyebutkan bahwa pemasangan girder kemungkinan dilakukan malam hari demi meminimalkan gangguan lalu lintas.  

“Dengar-dengar, (girder) dua pekan lagi dipasang, tapi belum tahu tanggal pastinya,” kata Sigit.

Dengan adanya pengosongan jalur nantinya, polisi mengimbau masyarakat untuk menghindari kawasan Exit Tol Bawen selama proses pemasangan berlangsung, terutama pada malam hari.  

Pengguna jalan diharapkan mengikuti rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan.  

Jika pemasangan girder berjalan sesuai jadwal, maka pengerjaan proyek Jalan Tol Yogyakarta–Bawen Seksi 6 akan semakin cepat perkembangannya.

Sebelumnya diberitakan, Jalan Tol Yogyakarta–Bawen Seksi 6 yang membentang sepanjang 5,2 kilometer kini sedang dikebut pembangunannya dan telah mencapai progress 75,7 persen.  

Targetnya yakni rampung Desember 2025 dan siap fungsional saat Natal dan Tahun Baru 2026.

Nantinya, akan ada pembangunan titik Exit Tol baru di seksi 6 tersebut. Lokasinya berada di dekat Pasar Hewan Ambarawa.

Dampak positif

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menyatakan optimismenya terhadap dampak positif proyek itu.  

Dia berharap, exit tol baru tersebut bisa menjadi pintu masuk bagi geliat wisata dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Dengan adanya exit tol baru dekat Pasar Hewan Ambarawa, kami berharap akan membuka peluang akses wisata, terutama ke Benteng Fort Willem I yang kini tengah direvitalisasi,” ujar Ngesti, beberapa waktu lalu.

Selain itu, lanjut dia, exit tol tersebut juga akan mengurangi risiko kecelakaan yang dulu kerap terjadi di exit tol lama karena tidak akan ada lagi persimpangan langsung. 

Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Semarang, Zaenal Arifin, menyebutkan bahwa seksi 6 itu ditargetkan selesai dan mulai beroperasi pada 2025.  

“Utamanya untuk memecah kemacetan di Bawen terlebih dahulu,” ujar dia.

Strategi itu tak hanya pada penyediaan exit tol saja, tetapi juga didukung rencana pelebaran ruas jalan dari titik Exit Tol Ambarawa (dekat Pasar Hewan) ke arah pertigaan Bintangan.

Ruas jalan yang kini hanya tujuh meter, diusulkan menjadi 13 -16 meter. 

“Harapan kami, kawasan tersebut bisa mengakomodasi empat lajur kendaraan, mengalirkan arus lalu lintas yang biasanya tersendat, apalagi saat musim libur dan arus wisata yang meningkat,” imbuhnya.

(ray/Rez)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved