Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

DPRD Jateng

Mohammad Saleh Dorong Pesantren Berkontribusi Membangun Industri dan Pertanian Jawa Tengah

Mohammad Saleh mendorong pondok pesantren untuk turut berkontribusi dalam pembangunan di sektor industri dan pertanian di Jateng.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
PONDOK PESANTREN: Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh. Saleh mendorong pondok pesantren untuk turut berkontribusi dalam pembangunan di sektor industri dan pertanian di Jawa Tengah. (Dok) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh, mendorong pondok pesantren untuk turut berkontribusi dalam pembangunan di sektor industri dan pertanian di Jawa Tengah. 

Hal ini untuk mendukung Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045 dengan visi Jawa Tengah Sebagai Penumpu Pangan dan Industri Nasional yang Maju, Sejahtera, Berbudaya, dan Berkelanjutan. 

Menurut Saleh, untuk mewujudkan visi ini, dibutuhkan peran dari seluruh stake holder. Salah satunya adalah pondok pesantren yang dengan sumber daya manusia (SDM) yang dapat diarahkan untuk mendukung sektor tersebut. 

“Jawa Tengah memiliki visi besar sebagai penopang pangan dan industri nasional. Dibutuhkan peran dari semua pihak, termasuk pondok pesantren," katanya saat menghadiri Haflah Khotmil Quran dan Haul Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani di Ponpes Bahriyatul Asror Bandar, Kabupaten Batang, Sabtu (4/10/2025). 

Oleh sebab itu, kata dia, pondok pesantren tidak boleh hanya menjadi pusat pendidikan agama saja, tapi juga harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman. 

Saleh menambahkan bahwa dengan jumlah santri dan jaringan alumni yang luas, pesantren di Jateng memiliki peran strategis dalam pengembangan di sektor pertanian serta industri.

20251008_DPRD Jateng_Saleh Ponpes 1
PONDOK PESANTREN: Ilustrasi pondok pesantren. Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh, mendorong pondok pesantren untuk turut berkontribusi dalam pembangunan di sektor industri dan pertanian di Jawa Tengah. (Dok)

Baca juga: Perluas Akses Digital ke Pelosok Desa, Mohammad Saleh Dukung Program Internet Gratis Pemprov Jateng

Terlebih, Jawa Tengah dikenal sebagai lumbung pangan nasional dan menjadi penghasil padi terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa Timur. Di mana provinsi ini menyumbang sebesar 17 persen produksi padi nasional. 

"Kita tahu bahwa Jawa Tengah ini salah satu penghasil atau produksi padi terbesar kedua di Indonesia. Dan Jawa Tengah surplus padi rata rata hampir 2 juta ton setiap tahun," ungkap Ketua DPD Golkar Jateng tersebut. 

Di sisi lain, Jawa Tengah juga memiliki banyak kawasan industri yang menopang investasi di Indonesia dan menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Salah satunya KEK Industropolis Batang yang menjadi motor penggerak investasi dalam negeri. 

Dikatakan Saleh, potensi di sektor pertanian dan industri ini membuat posisi Jawa Tengah begitu strategis dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional. Dua hal ini merupakan kekuatan besar bagi provinsi tersebut. 

"Jawa Tengah ini harus seimbang, antara industri kaitannya lapangan kerja dengan pertanian yang berkaitan dengan produksi padi, jagung, dan lain sebagainya yang menopang ketahanan pangan kita," ungkap Saleh.

Baca juga: Mohammad Saleh Dorong Pesantren di Jawa Tengah Ciptakan Lingkungan Ramah Anak

Melihat hal ini, pihaknya mendorong agar pondok pesantren turut terlibat. Salah satu langkahnya, menjalin kolaborasi dengan pemerintah daerah maupun stake holder lain untuk menyiapkan SDM berkualitas di bidang industri dan pertanian. 

"Kami tentu berpesan ayo kita jaga produktivitas Jawa Tengah, sehingga apa yang sudah menjadi visi kami, kaitannya dengan industri dan pangan bisa terwujud," ungkap Saleh. (Laili S/***)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved