Tribunjateng Hari Ini
Pelajar di Klaten Langsung Mual dan Muntah Satu Jam setelah Santap MBG
Belasan siswa SMP Negeri 1 Wedi diduga mengalami keracunan seusai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), pada Rabu (8/10/2025).
Penulis: Achiar M Permana | Editor: deni setiawan
"Yang dirujuk belum tentu mengalami kondisi krisis karena Puskesmas Wedi belum ada fasilitas rawat inap," kata Anggit.
"Tapi kebanyakan mereka mengalami gejala mual, muntah, dan dehidrasi sedang ke arah berat, sehingga butuh asupan cairan infus," sambungnya.
Anggit menjelaskan, pembagian MBG di SMP Negeri 1 Wedi dilakukan dalam dua shift lantaran sekolah tersebut sedang dalam proses perbaikan.
Pada shift pertama (pagi hari) terdapat 384 siswa yang mendapatkan menu MBG.
"Namun dengan adanya kejadian ini, maka menu MBG untuk shift kedua (siang) ditunda dan tidak diberikan," ujarnya.
Selanjutnya, kata Anggit, Dinkes membuka posko untuk penatalaksanaan pengobatan dan pemeriksaan bagi penerima manfaat menu MBG yang mengalami gejala mual, muntah, serta pusing.
Posko penatalaksanaan tersebut akan dipusatkan di Puskesmas Wedi.
Dia meminta, warga, terutama pelajar yang mengalami gejala mual, muntah, lemas, dan pusing diminta datang ke Puskesmas Wedi untuk menjalani pemeriksaan.
Apabila gejala yang dialami pasien dibarengi dehidrasi sedang hingga berat, maka akan dirujuk ke RSUD Bagas Waras lantaran di Puskesmas Wedi belum ada fasilitas rawat inap.
Baca juga: Gubernur Jateng Perintahkan Setiap SPPG Membuat Posko MBG
"Posko kami buka hari ini (Rabu kemarin—Red) dan akan beroperasi 24 jam. Kami akan pertahankan posko paling tidak sampai tiga hari ke depan. Sementara kami buka di Puskesmas Wedi," kata Anggit.
"Kalau memungkinkan dan harus ada tindak lanjut maka kami akan bikin posko di lokasi, yang jelas berkoordinasi dengan sekolah," imbuhnya.
Di sisi lain, Dinkes Kabupaten Klaten juga telah mengambil sampel menu makanan MBG yang diduga jadi penyebab peristiwa keracunan massal itu.
Sampel yang diambil merupakan seluruh komponen makanan yang dihidangkan semisal nasi, lauk ayam, sayur, buah, dan susu.
"Nanti kami akan lakukan pemeriksaan laboratorium terlebih dahulu, untuk mengungkapkan penyebabnya. Jadi kami tetap harus menunggu hasil pemeriksaan laboratorium," katanya.
Camat Wedi, Widaya menambahkan, pembagian shift pertama MBG di SMP Negeri 1 Wedi dilakukan, pada pukul 09.00. Namun, sekira pukul 10.00 para siswa mulai mengalami gejala mual, muntah, hingga pusing.
"Jumlahnya terus berjalan karena masih berdatangan. Kebanyakan yang mengeluh siswa Kelas IX, tapi tadi ada juga yang kelas VII dan VIII," tutur Widaya.
Dia menyebut, berdasarkan informasi yang dihimpun, menu makanan yang dibagikan di sekolah itu meliputi nasi, sayur, olahan daging ayam, buah, dan susu. (Tribunsolo.com/Tribun Jogja)
Polisi Periksa Enam Saksi terkait Pelajar di Sragen yang Meninggal Usai Ikut Latihan Silat |
![]() |
---|
Islah Pasca-Muktamar ke 10 di Jakarta, Taj Yasin Kejar Upaya PPP Kembali ke Senayan |
![]() |
---|
Tak Ada Pengunjung, Kini Tinggal Tersisa Sepi di Gumuk Reco Sepakung |
![]() |
---|
168 Siswa di Karanganyar Diduga Keracunan MBG, SPPG Langsung Ditutup |
![]() |
---|
Dapat Bantuan Rumah Apung, Kini Muslim Tak Pusing untuk Terus Meninggikan Rumah karena Rob |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.