Tribunjateng Hari ini
Puluhan Siswa TK, SD, dan SMP di Tawangmangu Diduga Keracunan MBG
Sedikitnya 87 siswa dari lima sekolah di Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, mengalami gejala keracunan massal, pada Kamis (9/10/2025).
Penulis: Achiar M Permana | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR – Sedikitnya 87 siswa dari lima sekolah di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, mengalami gejala keracunan massal, pada Kamis (9/10/2025).
Dari total tersebut, lima siswa dirujuk ke RSUD Karanganyar karena kondisi lebih parah.
Para siswa mengalami gejala seperti mual, muntah, sakit perut, pusing, hingga sesak napas, setelah mengikuti program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pantauan di Puskesmas Tawangmangu, pada pukul 15.30, menunjukkan bahwa beberapa siswa masih menjalani perawatan intensif dengan didampingi orang tua.
Ambulans juga terlihat bersiaga di depan puskesmas, sementara tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar melakukan asesmen di lokasi.
Seorang siswa SMPN 1 Tawangmangu, Setya Ratriningrum, mengaku mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu MBG yang disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tawangmangu, Kamis.
Setya mengatakan, saat menyantap menu berupa nasi goreng, ayam, dan semangka, ia merasa rasa makanan tersebut aneh dan tidak biasa.
“MBG itu tak kirain enak. Terus aku buka, nasi gorengnya enggak tercampur. Masih ada putih-putihnya. Aku coba dikit kok rasanya kaya ada sabunnya. Saya buang," beber Setya di Puskesmas Tawangmangu.
"Saya coba semangkanya. Semangkanya juga sama (tidak enak rasanya—Red), akhirnya saya buang semua,” sambungnya.
Setya mengatakan, setelah mencicipi sedikit makanan tersebut, ia mulai merasa mual dan perutnya terasa sakit.
“Saya kira enak-enak aja. Terus pas ke kamar mandi mau mual enggak jadi. Kembali ke kelas adem panas badan saya. Perut saya kerasa mules,” ujarnya.
Setya menuturkan, ada empat teman sekelasnya yang juga mengalami gejala serupa.
Salah satunya bahkan sempat pingsan di kelas.
“Yang paling parah itu teman saya, ketua kelas saya. Dia udah pingsan juga,” kata dia.
Setya sendiri telah mendapatkan perawatan di Puskesmas Tawangmangu dan mengaku kondisinya kini mulai membaik.
“Alhamdulillah udah sehat, udah mendingan juga,” ucapnya.
87 siswa
Berdasarkan data yang dihimpun, total ada 87 siswa dari sejumlah sekolah di Kecamatan Tawangmangu yang dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi menu MBG.
Mereka berasal dari SMPN 1 Tawangmangu 60 siswa, SDN 2 Nglebak 1 siswa, SDN 3 Nglebak 24 siswa, serta TK Nglebak 1 dan TK Nglebak 2 masing-masing 1 siswa.
Dari total tersebut, lima siswa dirujuk ke RSUD untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Pantauan di Puskesmas Tawangmangu, pada pukul 15.00, menunjukkan bahwa sejumlah siswa masih menjalani perawatan intensif dengan didampingi orang tua mereka.
"Siswa SD Nglebak tiba sekitar pukul 10.30–10.45. Kami dapat informasi ada yang sakit perut, mual, muntah, pusing, dan sebagainya, dan segera kami ke lokasi untuk evakuasi dan bawa ke Puskesmas. Kira-kira ada 22 anak," jelas Kepala Puskesmas Tawangmangu, Sulistyo Wibowo.
"Semua keluhannya sama. Semuanya kami tangani kurang lebih dua jam dan, alhamdulillah, sudah membaik dan dibawa pulang," sambungnya.
Tak lama setelah itu, keluhan serupa datang dari siswa tingkat SMP.
"Itu kurang lebih 41 anak dengan keluhan yang sama. Dan semuanya kami tangani. Tapi tadi ada beberapa yang dehidrasi dan sesak napas, dan ada pula yang kami rujuk ke rumah sakit. Oleh karena terus bertambah, kami kerja sama dengan beberapa klinik agar bisa dirawat sementara di sana," tambahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, siswa yang terdampak berasal dari empat sekolah di kawasan Tawangmangu. Keempat sekolah itu, yakni TK Nglebak, SDN 2 Nglebak, SDN 3 Nglebak, dan SMPN 1 Tawangmangu.
Beberapa siswa lainnya juga dilaporkan dilarikan ke RSUD Karanganyar untuk mendapatkan penanganan lanjutan.
Dugaan sementara menyebutkan bahwa penyebab keracunan berasal dari makanan yang dibagikan melalui program MBG yang diselenggarakan di sekolah-sekolah tersebut.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang mengenai sumber pasti keracunan, dan proses investigasi masih berlangsung.
Korban bertambah
Sementara itu, jumlah siswa SMPN 1 Wedi, Kabupaten Klaten, yang diduga mengalami keracunan akibat program MBG bertambah.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, saat ini terdapat 22 siswa yang dilaporkan keracunan, meningkat dari sebelumnya yang hanya 13 siswa.
Ke-22 siswa tersebut masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bagas Waras, Klaten.
"Yang sampai sekarang dirawat 18. Ini datang lagi empat di IGD. Jadi 22," kata Kepala Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, Kamis (9/10/2025).
Dari laporan yang diterima, Anggit menjelaskan bahwa ada 28 siswa yang datang ke Puskesmas Wedi dengan keluhan yang sama.
Sebagai langkah tanggap, Dinkes telah membuka posko di Puskesmas Wedi pascakejadian dugaan keracunan di SMPN 1 Wedi.
Siswa yang mengalami gejala serupa dapat melapor ke posko tersebut.
Anggit juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil sampel makanan MBG untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Yogyakarta.
Sampel yang diambil mencakup nasi, ayam, sayur, dan susu.
"Hasilnya (keluar) lima sampai tujuh hari," ungkapnya.
Lebih lanjut, Anggit menginformasikan bahwa terdapat 29 dapur SPPG yang sudah beroperasi di Klaten.
Semua dapur tersebut sedang dalam proses pengurusan Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS).
"Diwajibkan untuk seluruh SPPG itu untuk memiliki SLHS. Sampai saat ini teman-teman sedang berproses. Yang prosesnya selesai belum ada," kata Anggit.
Situasi ini menjadi perhatian serius bagi Dinkes Klaten, dan pihaknya berkomitmen untuk memastikan keamanan dan kesehatan siswa melalui program yang dijalankan. (Woro Seto/Tribunsolo. com)
keracunan mbg di jateng
Siswa Keracunan Menu Makan Bergizi Gratis
siswa keracunan karanganyar
tribunjateng.com
m syofri kurniawan
Sebelum Meninggal, Siswa SD Wonosobo Korban Kekerasan Sebut Nama Pelaku |
![]() |
---|
Heru Diancam Pisau oleh Warga Penutup Jalan di Sinar Waluyo Semarang |
![]() |
---|
2 Warga Pati Tewas dalam Tabrakan Mobil Rombongan Pengantin di Tuban |
![]() |
---|
Curug Gending Asmoro Kabupaten Semarang Mencoba Bangkit setelah Mangkrak |
![]() |
---|
Santri Asal Kudus Juara Satu Musabaqah Qira’atil Kutub Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.