Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Aris Heran, Kasur pun Dibuang ke Sungai, Nyangkut di Jembatan Dekat Kantor Bupati Kendal

Sedimentasi yang cukup tinggi, membuat sampah menumpuk dan menyumbat aliran air di bawah jembatan Sungai Kendal. 

TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH
PENUH SAMPAH - Tumpukan sampah plastik, batang pohon, hingga kasur tersangkut di bawah jembatan sungai dekat kantor Pemkab Kendal, Senin (27/10/2025). Selain sedimentasi, kesadaran warga masih kurang untuk tidak buang sampah ke sungai pun menjadi catatan DLH Kabupaten Kendal sebagai penyebab luapan air di wilayah tersebut. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Kondisi Sungai Kendal yang berada di sisi sebelah barat Kantor Pemkab Kendal memprihatinkan.

Sedimentasi yang cukup tinggi, membuat sampah menumpuk dan menyumbat aliran air di bawah jembatan. 

Terlihat bukan hanya sampah plastik, botol minuman, atau limbah rumah tangga.

Baca juga: PKK Kendal Didorong Lebih Inovatif Kembangkan Program Dukung Pembangunan Daerah

Lagi, BPK Jateng Bongkar Penyimpangan Pemerintah Kelola Keuangan Daerah, Begini Modusnya

Tumpukan sampah mulai dari batang pohon, tas, dan kasur ikut tersangkut. Bahkan nampak juga bangkai kucing yang telah dikerubungi lalat.

Kondisi menciptakan pemandangan kumuh dan mengganggu lingkungan sekitar. Apalagi letak sungai berada di sisi barat kantor Bupati Kendal.

Kepala DLH Kabupaten Kendal, Aris Irwanto pun kaget saat mengetahui ada tumpukan sampah di sungai tersebut.

Padahal pihaknya telah melakukan pembersihan sungai beberapa hari lalu.

"Beberapa waktu lalu padahal sudah kami bersihkan," kata Aris, Senin (27/10/2025).

Menurut Aris, sampah-sampah itu berasal dari aktivitas warga yang masih membuang sampah di sungai. 

Pihaknya menilai, kesadaran warga dalam mendukung pengentasan sampah di Kendal perlu ditata ulang.

"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai itu sangat penting," terangnya.

Aris mengungkapkan, Pemkab Kendal terus melakukan penanganan sampah. Namun tanpa dukungan dan kesadaran masyarakat, permasalahan ini tidak akan tuntas. 

Di sisi lain, dia menegaskan pentingnya peran gotong royong warga, terutama saat musim penghujan yang rawan banjir.

“Jangan sampai ketika banjir terjadi, justru pemerintah yang disalahkan, sementara perilaku masyarakat sendiri masih belum berubah,” tegasnya.

Baca juga: Bupati Kendal Minta Tradisi Sedekah Laut di Pantai Sendang Sikucing Dilestarikan 

Kesaksian Warga Rumah Diterjang Longsor Tebing Kapur di Banyumas: Hancur dalam Semenit

Diterangkan lebih lanjut, pihaknya dalam waktu dekat ini akan melakukan pengerukan ulang sedimentasi di sungai tersebut. 

"Masalah sampah bisa dikerjakan dengan tenaga manusia, tetapi untuk sedimentasi harus menggunakan alat berat," imbuhnya.

Warga setempat, Narto mengatakan, kondisi ini terjadi sejak hujan deras mengguyur Kendal pada Sabtu (25/10/2025). 

Air kiriman dari hulu sungai membawa material sampah dan lumpur yang menyumbat air di sungai tersebut.

"Akhir pekan itu hujan terus. Di sini air sempat luber ke jalan karena ada banyak tumpukan sampah itu," tuturnya.

Dia mengatakan, sedimentasi di sungai tersebut hanya dikeruk di sisi sebalah utara, dekat Masjid Agung Kendal.

Sedangkan sisi selatan di titik pengkolan belum pernah dilakukan pengerukan lagi.

"Kalau yang selatan ini sudah hampir dua tahun tidak dikeruk, yang dikeruk selalu yang utara saja. Padahal di sini juga butuh," sambungnya.

Narto berharap, Pemkab Kendal segera melakukan pengerukan mengingat saat ini intensitas hujan sudah mulai rutin.

"Setiap hujan di wilayah atas, itu pasti ada sampah yang terbawa ke sini," tandasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved