Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Lahan Pertanian di Kendal Capai 22 Ribu Hektare, Bupati Tegaskan Keberlanjutan Ketahanan Pangan 

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari menyebut total lahan pertanian di Kabupaten Kendal saat ini mencapai 22.666 hektare.

TRIBUN JATENG/ AGUS SALIM
PERSIAPKAN BIBIT PADI - Petani di Kendal tengah mempersiapkan bibit padi seusai menjalani masa panen, Minggu (22/6/2025). Para petani saat ini mulai beralih ke pupuk organik sebagai langkah menghilangkan ketergantungan pupuk kimia untuk menyuburkan tanah. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari menyebut total lahan pertanian di Kabupaten Kendal saat ini mencapai 22.666 hektare

Dari total luas itu, sebagian besar ditanami padi dengan beberapa wilayah menjadi lumbung pangan terutama, Kendal wilayah bagian atas dan utara.

"Kawasan pertanian di wilayah utara dan atas akan terus dipertahankan melalui perlindungan terhadap Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)," kata bupati yang akrab disapa Tika dalam keterangannya, Minggu (26/10/2025).

Baca juga: Mulus Lagi, Jalan Pantura Brangsong Kendal yang Bergelombang Parah Akhirnya Diratakan

Tika juga menegaskan, pentingnya menjaga LP2B agar tidak dialihfungsikan untuk kepentingan lain. 

Menurutnya, hal itu merupakan bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan daerah yang sejalan dengan program nasional.

"Pengendalian tata ruang adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah daerah dan masyarakat," imbuhnya.

Tika menambahkan, bahwa arah pengembangan wilayah di Kendal akan difokuskan pada kawasan industri di pesisir timur, yakni Kaliwungu, Brangsong, Kendal, dan Patebon.

Cara itu merupakan langkah strategis untuk menciptakan ruang hidup yang aman, produktif, dan berkelanjutan.

"Keputusan tata ruang adalah tentang masa depan kehidupan masyarakat Kendal. Penataan ruang harus memastikan keberlanjutan lingkungan dan mendukung ekonomi rakyat," ujarnya.

Terpisah, anggota Komisi B DPRD Kendal, Tardi justru menemukan banyak lahan sawah di Kendal yang beralih fungsi menjadi objek non pertanian.

Ia khawatir kondisi ini akan berdampak langsung terhadap ketahanan pangan daerah.

Tardi menilai kondisi lahan sawah di Kendal cukup bagus untuk ditanami padi maupun tanaman lainnya.

"Produktivitas padi di Kendal sekarang ini tergolong tinggi. Sayangnya, makin berkurang, karena beralih fungsi," katanya.

Baca juga: 217 Anak Stunting dan Gizi Buruk di Brangsong Kendal Terima Bantuan Pangan

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Kendal itu menuturkan, hasil panen padi dan jagung di Kabupaten Kendal terbilang bagus. 

Harga gabah kering panen di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yaitu di atas Rp 6.500 per kilogram. 

"Kebutuhan pupuk bersubsidi juga tercukupi. Harga gabah juga bagus, sehingga ini bisa menjadi daya tarik bagi anak-muda menjadi petani," tandasnya. (ags) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved