Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribunjateng Hari ini

Dinkes Imbau Masyarakat Semarang Waspadai Penyakit Pascabanjir

Dinas Kesehatan Kota Semarang mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai penyakit menular pascabanjir.

Penulis: Achiar M Permana | Editor: galih permadi
Tribunjateng/bramkusuma
Jateng Hari Ini Jumat 31 Oktober 2025 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M Abdul Hakam, mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai penyakit menular yang berpotensi muncul setelah banjir.

Kondisi lingkungan yang lembap dan terganggunya sanitasi disebut menjadi faktor utama meningkatnya risiko penyakit pascabanjir.

"Pascabanjir, masyarakat perlu lebih waspada terhadap peningkatan risiko penyakit menular yang sering muncul akibat kondisi lingkungan yang lembap dan sanitasi yang terganggu," kata Hakam, Rabu (29/10/2025).

Menurut Hakam, ada beberapa penyakit yang perlu diantisipasi bersama, antara lain diare dan infeksi saluran pencernaan, leptospirosis, penyakit kulit, serta demam berdarah dengue (DBD).

Untuk diare dan infeksi pencernaan, Hakam menjelaskan penyakit ini biasanya disebabkan oleh air atau makanan yang terkontaminasi.

Ia mengimbau masyarakat memastikan air minum benar-benar bersih dengan cara merebus hingga mendidih atau menggunakan air kemasan.

"Cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan setelah dari toilet juga sangat penting," imbau Hakam.

Dia menambahkan, leptospirosis juga menjadi salah satu penyakit khas pascabanjir, yang paling diwaspadai.

Penyakit ini ditularkan melalui air banjir yang tercemar urin tikus dan dapat masuk lewat luka terbuka di kulit. 

"Dinas Kesehatan melalui petugas puskesmas yang turun ke wilayah banjir selalu mengingatkan warga agar tidak berendam lama di air banjir, serta segera mencuci tubuh dengan sabun setelah kontak dengan air banjir. Jika mengalami demam, nyeri otot, atau mata merah setelah banjir, segera periksa ke puskesmas terdekat," terangnya.

Selain itu, penyakit kulit seperti iritasi, gatal, dan infeksi juga disebutkan sering muncul akibat kontak dengan air kotor.

Masyarakat diminta menjaga kebersihan tubuh, segera mengganti pakaian kering, dan tidak mengenakan pakaian basah terlalu lama.

Hakam juga menyoroti ancaman DBD yang dapat meningkat setelah banjir surut. 

"Setelah banjir surut, genangan air bisa menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti," kata Hakam.

"Kami mengajak masyarakat untuk menerapkan 3M plus: menguras, menutup, dan mendaur ulang wadah air bekas, serta menggunakan lotion antinyamuk dan kelambu,” sambungnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved