Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Salatiga

Ketua DPRD Salatiga Komitmen Serap Aspirasi Mahasiswa, 2 Pansus Dibentuk untuk TPA Ngronggo dan TWR

Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit, menegaskan komitmennya untuk membuka ruang dialog dan menindaklanjuti setiap aspirasi masyarakat

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: galih permadi
Dok DPRD Kota Salatiga/istimewa
AUDIENSI - Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit, menemui perwakilan mahasiswa dalam audiensi membahas isu pengelolaan sampah di TPA Ngronggo dan proyek Taman Wisata Religi (TWR) di Ruang Bhinneka Tunggal Ika DPRD Kota Salatiga, Senin (1/9/2025). Dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai aspirasi mahasiswa, termasuk pembentukan panitia khusus (pansus) untuk menindaklanjuti kedua persoalan lokal tersebut. 

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit, menegaskan komitmennya untuk membuka ruang dialog dan menindaklanjuti setiap aspirasi masyarakat, terutama dari kalangan mahasiswa. Hal itu disampaikan seusai perkembangan aksi damai Aliansi Salatiga Menggugat yang sebelumnya menyuarakan berbagai tuntutan publik, termasuk dua isu besar yang bersifat lokal, yakni pengelolaan sampah di TPA Ngronggo dan kelanjutan proyek Taman Wisata Religi (TWR).

“Waktu demo mahasiswa itu, sekarang perkembangannya sudah ditangani, terdapat dua tuntutan yang bersifat lokal, yaitu sampah dan TWR. 

Kami sudah bentuk panitia khusus atau pansus untuk masing-masing persoalan,” kata Dance dalam sambungan telepon, Sabtu (1/11/2025) malam.

Baca juga: Refleksi Diri Lewat Wayangan Kamis Legi, Dance Ishak Palit Ajak Anak-anak di Rumah Rakyat Salatiga

Menurut Dance, mahasiswa juga diundang langsung dalam setiap rapat pansus agar bisa melihat dan mengawasi proses penyelesaian masalah secara transparan.

“Mereka kami libatkan dalam rapat bersama OPD, sehingga mahasiswa tahu persis apa yang sedang dikerjakan dan bagaimana prosesnya,” lanjut dia.

Dialog Terbuka, Aspirasi Terakomodasi

Langkah itu berawal dari pertemuan antara pimpinan dan anggota DPRD Kota Salatiga dengan perwakilan Aliansi Salatiga Menggugat di Ruang Bhinneka Tunggal Ika, Senin (1/9/2025). Pertemuan tersebut juga dihadiri Kapolres Salatiga AKBP Veronica, Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf Guvta Alugoro Koedoes, serta sejumlah organisasi mahasiswa dari berbagai kampus seperti UKSW, UIN Salatiga, AMA, PMKRI, IMM, HMI, PMII, dan GMNI.

Dalam forum dialog itu, mahasiswa menyampaikan tujuh tuntutan. 

Lima di antaranya berskala nasional, seperti desakan reformasi DPR dan Polri, serta pengesahan RUU Perampasan Aset dan RUU Masyarakat Adat.
Namun dua tuntutan lainnya bersifat lokal dan menyentuh langsung kepentingan warga Salatiga, yaitu penyelesaian masalah TPA Ngronggo dan kejelasan proyek TWR.

Dance menilai, aspirasi yang disampaikan mahasiswa bersifat murni dan konstruktif.
“Yang bisa kami tangani langsung, seperti masalah TPA dan TWR, kami tindaklanjuti lewat pansus. 

Sementara tuntutan lain yang berskala nasional akan kami sampaikan ke DPR RI dan lembaga terkait,” jelas Dance.

Pansus Mulai Bekerja

DPRD Kota Salatiga bergerak cepat dengan membentuk dua pansus yang masing-masing fokus pada penanganan TPA Ngronggo dan proyek TWR. Untuk proyek TWR di Kelurahan Bugel, pansus yang diketuai Yusuf Wibisono telah memulai pengawasan dengan memanggil Bappeda, DPUPR, dan Inspektorat guna memastikan seluruh tahapan pembangunan sesuai prosedur.

Dalam rapat dengar pendapat, berbagai organisasi mahasiswa seperti HMI, PMII, IMM, dan GMNI turut hadir menyampaikan catatan mereka. Beberapa di antaranya menyoroti dugaan ketidaksesuaian spesifikasi pekerjaan, penerapan keselamatan kerja, hingga efektivitas perencanaan proyek.

Gerakan Intelektual dan Dialogis

Dance juga mengapresiasi sikap mahasiswa yang memilih menyampaikan aspirasi lewat dialog ketimbang aksi jalanan yang berpotensi disusupi provokator. “Saya yakin gerakan teman-teman mahasiswa ini murni dan intelektual. Tapi kami juga harus waspada terhadap disinformasi di media sosial yang bisa memecah belah,” tegasnya.

Dengan langkah pembentukan pansus dan keterlibatan langsung berbagai pihak, DPRD Salatiga ingin memastikan bahwa setiap keluhan masyarakat mendapat tindak lanjut nyata, bukan sekadar janji politik.

“Semua aspirasi kami terima dengan terbuka, prinsipnya, DPRD hadir untuk mendengar dan mencari solusi bersama. 

Apa pun yang menyangkut kepentingan masyarakat, akan kami kawal sampai tuntas,” pungkas Dance Ishak Palit. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved