Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Tragedi Ledakan Gas di Pekalongan: Ayah dan 2 Balita Meninggal Dunia, Ibu Alami Luka Bakar 42 persen

Korban meninggal ledakan tabung gas elpiji di Pekalongan bertambah menjadi 3 orang, dua korban di antaranya masih balita.

|
Penulis: Nal | Editor: M Zainal Arifin
Tribunjateng.com/Indra Dwi Purnomo
KORBAN BERTAMBAH: Dua jenazah korban ledakan tabung gas elpiji saat akan dibawa pulang ke rumah duka. Korban meninggal dunia akibat ledakan ini menjadi tiga orang, sedangkan ibunya masih berada di RSUD Bendan untuk menjalani perawatan medis secara intensif. (Tribun Jateng/Indra Dwi Purnomo) 
Ringkasan Berita:
  • Ledakan gas elpiji 3 kilogram di rumah kos Gang 1, Buaran Kradenan, Pekalongan Selatan, menewaskan tiga anggota keluarga, sementara sang ibu masih dirawat intensif di RSUD Bendan akibat luka bakar parah.
  • Ledakan terjadi saat korban menyalakan kompor untuk memasak, memicu kebakaran hebat yang membuat seluruh penghuni mengalami luka bakar antara 40–80 persen di berbagai bagian tubuh.
  • Polisi dan tim Inafis telah melakukan olah TKP untuk memastikan penyebab kebocoran gas.

 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Duka mendalam kembali menyelimuti keluarga korban ledakan gas di sebuah rumah kos yang berlokasi di Gang 1, Kelurahan Buaran Kradenan, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.

Setelah seorang balita berusia tiga tahun meninggal dunia sehari sebelumnya, kini sang ayah, FI (38), dan bayinya yang baru berusia empat bulan, juga dinyatakan meninggal dunia pada Senin (3/11/2025) siang di RSUD Bendan.

Peristiwa memilukan itu terjadi Minggu (2/11/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

Baca juga: Ledakan Elpiji di Pekalongan Renggut Nyawa Bocah Umur Tiga Tahun 

Duduk Perkara Sarwendah dan Ruben Onsu Ribut, Sarwendah: Apa Kurang Diam Saya Selama Ini?

BREAKING NEWS, 6 Mahasiswa UIN Walisongo Hanyut di Sungai Genting Kendal, 1 Ditemukan Tewas

Semalam Suntuk Bunuh dan Rekayasa Kematian Dosen Erni, Paginya Bripda Waldi Pura-pura Kaget

Suasana di gang kecil tersebut mendadak mencekam ketika terdengar suara ledakan keras diikuti kobaran api dari rumah kos tempat keluarga FI tinggal.

Ledakan diduga bersumber dari tabung gas elpiji 3 kilogram yang bocor dan menyambar api kompor saat sedang digunakan untuk memasak.

Empat Korban Satu Keluarga

Kapolsek Pekalongan Selatan AKP Aries Tri Hartanto membenarkan bahwa seluruh korban merupakan satu keluarga asal Simbang Wetan, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, yang sudah setahun terakhir tinggal di rumah kos tersebut.

“Korban ada empat orang: ayah FI (38), ibu HS (31), anak HA (3), dan bayi A (4 bulan)."

"Ledakan gas menyebabkan seluruh penghuni mengalami luka bakar serius,” ujar AKP Aries.

Baca juga: Ayah dan Adiknya Juga Meninggal, Korban Ledakan Tabung Gas di Rumah Kos Pekalongan

Menurutnya, warga sekitar sempat panik mendengar suara ledakan keras dan melihat api menjalar cepat ke seluruh ruangan.

Beberapa warga berusaha menolong korban sebelum tim pemadam kebakaran dan kepolisian tiba di lokasi. Api berhasil dipadamkan setelah sekitar 30 menit.

Kondisi Korban: Luka Bakar Parah di Seluruh Tubuh

Dokter RSUD Bendan, dr. Bryan Abednego, menjelaskan bahwa keempat korban mengalami luka bakar berat di berbagai bagian tubuh.

FI (38) mengalami luka bakar seluas 51 persen di kepala, tangan, badan, punggung, dan kaki.

HS (31), sang istri, mengalami luka bakar sekitar 42 persen dan trauma inhalasi akibat asap panas.

HA (3), anak pertama, mengalami luka bakar paling parah mencapai 80 persen.

A (4 bulan) mengalami luka bakar sekitar 40 persen.

“Anak berusia tiga tahun meninggal dunia pada Minggu malam sekitar pukul 21.30 WIB."

"Bayinya meninggal siang tadi pukul 14.00 WIB, disusul sang ayah pada pukul 14.30 WIB."

"Hanya ibu yang masih dirawat intensif di ICU,” terang dr. Bryan, Senin (3/11/2025).

Baca juga: Ledakan Tabung Gas Picu Kebakaran di Pekalongan, Satu Balita Tewas dan Tiga Orang Alami Luka Bakar

Keluarga Dikenal Sederhana dan Baik

Ketua RT 1 RW 4 Kelurahan Jenggot, Sofwan, yang merupakan tetangga keluarga FI di kampung asalnya, mengungkapkan bahwa keluarga tersebut dikenal sebagai orang baik dan pekerja keras.

“FI kerja harian lepas sebagai buruh, orangnya sopan dan sering pulang ke rumah orang tua di sini."

"Mereka ngontrak di Buaran sudah sekitar setahun,” ujarnya.

Sofwan menambahkan, kabar duka itu langsung membuat keluarga besar FI terpukul.

“Kemarin anaknya yang tiga tahun meninggal, sekarang ayah dan bayinya menyusul. Rencananya jenazah langsung dimakamkan hari ini,” imbuhnya.

CEK TKP: Anggota Polsek Pekalongan Selatan saat mengecek lokasi kos terbakar usai diduga terjadi ledakan tabung gas elpiji berukuran 3 kilogram. Satu balita meninggal dunia dan tiga anggota keluarga lainnya mengalami luka bakar serius dalam kejadian tersebut. (Dok)
CEK TKP: Anggota Polsek Pekalongan Selatan saat mengecek lokasi kos terbakar usai diduga terjadi ledakan tabung gas elpiji berukuran 3 kilogram. Satu balita meninggal dunia dan tiga anggota keluarga lainnya mengalami luka bakar serius dalam kejadian tersebut. (Dok) (Istimewa)

Polisi Pastikan Lokasi Ledakan dan Lakukan Olah TKP

AKP Aries menegaskan bahwa lokasi kejadian berada di rumah kos Gang 1 Buaran Kradenan, bukan di dapur MBG Buaran seperti rumor yang sempat beredar di media sosial.

“Kami sudah cek, lokasi ledakan berjarak sekitar 500 meter dari dapur MBG, dan benar terjadi di rumah kos,” katanya.

Tim gabungan dari Polsek Pekalongan Selatan, Inafis, dan Dinas Pemadam Kebakaran telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pendinginan di lokasi.

Petugas masih menghitung kerugian materi dan menelusuri penyebab pasti kebocoran gas.

“Kami masih mendalami sumber kebocoran dan memastikan apakah tabung atau selang regulator yang bermasalah,” ujar Aries.

Baca juga: Balita di Pekalongan Tewas Terbakar, Dipicu Ledakan Tabung Gas Elpiji

Korban Terakhir Masih Perawatan Intensif

Hingga berita ini diturunkan, HS (31), satu-satunya korban yang masih hidup, masih menjalani perawatan intensif di RSUD Bendan Pekalongan.

Kondisinya kritis dengan luka bakar di hampir separuh tubuh serta gangguan pernapasan akibat paparan asap panas.

Pihak rumah sakit terus memberikan perawatan medis dan pemantauan ketat di ICU.

“Kami fokus menstabilkan kondisinya, karena trauma inhalasi dan luka bakarnya cukup berat,” kata dr. Bryan. (Indra Dwi Purnomo)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved