Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Didukung UNICEF, Pemkot Pekalongan Perkuat Pendidikan Nonformal untuk Remaja

Pemkot Pekalongan berupaya memperkuat pendidikan nonformal di Kota Pekalongan dengan menggandeng UNICEF.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
KEGIATAN SKB - Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dihadiri oleh perwakilan UNICEF Program Pendidikan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Klaten, serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Direktorat SMA, di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Pekalongan. Perwakilan UNICEF Program Pendidikan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Yuanita Nagel, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat peran SKB dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai lembaga pendidikan alternatif bagi anak dan remaja yang tidak menempuh jalur formal. (Dok Kominfo Kota Pekalongan) 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Upaya memperkuat pendidikan nonformal di Kota Pekalongan, mendapat dukungan penuh dari UNICEF.

Melalui kerja sama dengan Pemerintah Kota Pekalongan, lembaga dunia yang fokus pada kesejahteraan anak tersebut melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program pemberdayaan pembelajaran di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Pekalongan.

Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dihadiri oleh perwakilan UNICEF Program Pendidikan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Klaten, serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Direktorat SMA.

Evaluasi dilakukan untuk meninjau sejauh mana implementasi modul pemberdayaan pembelajaran yang telah diluncurkan satu tahun lalu memberikan dampak positif bagi peserta didik.

Perwakilan UNICEF Program Pendidikan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Yuanita Nagel, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat peran SKB dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai lembaga pendidikan alternatif bagi anak dan remaja yang tidak menempuh jalur formal.

"Kami bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk memperkuat kapasitas SKB dan PKBM, khususnya dalam penerapan modul pemberdayaan pembelajaran."

"Kami ingin memastikan, program ini benar-benar bermanfaat bagi anak-anak dan remaja," ujarnya saat rilis yang diterima Tribunjateng.com, Selasa (4/11/2025).

Baca juga: Tragedi Ledakan Gas di Pekalongan: Ayah dan 2 Balita Meninggal Dunia, Ibu Alami Luka Bakar 42 persen

Menurut Yuanita, hasil evaluasi akan menjadi bahan untuk penyempurnaan modul ajar dan peningkatan kemampuan para tutor.

Proses evaluasi ini juga melibatkan langsung para peserta didik (warga belajar), agar setiap rekomendasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.

"Kami melihat SKB Kota Pekalongan sudah menunjukkan kemajuan yang baik, terutama dalam eksplorasi kebutuhan siswa dan penyediaan lingkungan belajar yang mendukung."

"Masukan dari warga belajar akan menjadi dasar, untuk perbaikan modul dan pelatihan tutor ke depan," tambahnya.

UNICEF memberikan apresiasi atas inovasi SKB Kota Pekalongan yang berhasil menghadirkan pembelajaran inklusif dan memberdayakan remaja melalui pendekatan kreatif dan partisipatif.

"Kami berharap SKB Kota Pekalongan terus berkembang menjadi ruang belajar alternatif bagi remaja, terutama bagi mereka yang tidak menempuh pendidikan formal."

"Dari sini, mereka bisa memperoleh keterampilan, ijazah kesetaraan, dan kesempatan untuk meraih cita-cita,” ungkap Yuanita.

Baca juga: 144 Peserta BLK Pekalongan Ikuti Uji Kompetensi Nasional BNSP

Sementara itu, tutor SKB Kota Pekalongan, Nur Khilmi Aziz, menjelaskan bahwa evaluasi dilakukan terhadap implementasi modul pemberdayaan di berbagai jenjang pendidikan nonformal, mulai dari Paket A, Paket B, hingga Paket C.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved