Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kebumen

33 Desa di Kebumen Jawa Tengah Terancam Gempa Megathrust

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen menyebut ada 33 desa di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah rawan gempa Megathrust.

Editor: galih permadi
Ist
Bisakah gempa megathrust membelah Pulau Jawa? Berikut Zona Megathrust di Indonesia 

Dari hasil pemetaan risiko, terdapat 11 kalurahan di Kulon Progo yang masuk dalam zona merah tsunami. 

Kalurahan-kalurahan ini tersebar di empat kapanewon, yakni Temon, Wates, Panjatan, dan Galur. 

Lokasinya yang berada di sekitar pantai selatan dan bantaran Sungai Progo menjadikan kawasan ini sangat rentan terhadap dampak gempa megathrust yang dapat memicu tsunami besar.

“Sebaran wilayah zona merah itu meliputi Kalurahan Jangkaran, Sindutan, Palihan, dan Glagah (Kapanewon Temon), Karangwuni (Wates), serta Garongan, Pleret, Bugel (Panjatan). Di Galur ada Banaran, Karangsewu, dan Brosot,” jelas Akhid Nur Hartono, Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, Damkar, dan Penyelamatan BPBD Kulon Progo, mengutip dari sumber lain, Kamis (12/6/2025).

Untuk mengantisipasi risiko bencana tersebut, BPBD Kulon Progo rutin melakukan pengecekan terhadap sarana peringatan dini tsunami. 

Setiap tanggal 26 pukul 10.00 WIB, sirene peringatan dini diuji coba secara berkala di kawasan rawan seperti Glagah, Palihan, dan Jangkaran, termasuk sistem pengamanan di underpass Yogyakarta International Airport (YIA).

Adapun lokasi titik evakuasi tsunami di Kulon Progo telah disiapkan, yaitu:

1. Girigondo untuk wilayah Temon (zona barat),

2. Stadion Cangkring dan Lapangan Karangsari untuk Wates dan Panjatan (wilayah tengah),

3. Lapangan Cubung untuk wilayah Galur (zona timur).

Sebelumnya, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Danny Hilman Natawidjaja, juga memperingatkan potensi gempa besar di wilayah Mentawai-Pagai-Siberut.

Ia memperediksi megathrust dapat memicu gempa dengan magnitudo 8,8 dan tsunami setinggi 5-10 meter. 

Megathrust, jenis gempa besar di zona subduksi, telah terdeteksi dalam riset BRIN selama 20 tahun. 

Peringatan ini bertujuan meningkatkan kewaspadaan tanpa menimbulkan ketakutan, karena waktu pasti terjadinya gempa tidak bisa diprediksi. 

“Ini masih menyimpan gempa M 8,8 intinya perkiraan kita sudah di dalam ujung siklus. Sudah siap melepaskan gempa. Tapi kapan (gempanya)? Seminggu lagi, setahun lagi, atau 10 tahun lagi, kita enggak tahu,” tambahnya. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved