Berita Kendal
Keberadaan Ayah dari 2 Anak yang Tunggui Jenazah Ibu Berhari-hari di Kendal Akhirnya Terjawab
Wastoni, kepala desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kendal mengungkap sosok ayah dari dua anak yang tunggui jenazah ibu meninggal berhari-hari.
Penulis: Adelia Sa | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM - Wastoni, kepala desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kendal mengungkap sosok ayah dari dua anak yang tunggui jenazah ibu meninggal berhari-hari.
Sebelumnya, warga Dukuh Somopuro RT 7 RW 7, digemparkan dengan penemuan wanita bernama Setianingsih (51) dalam kondisi mengenaskan pada Sabtu (1/1/2025).
Sedangkan dua anak Setianingsih bernama Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (17) ditemukan meninggal dunia.
Baca juga: 3 Pernyataan Putri, Pilih Mengurung Diri Bersama Mayat Ibunya yang Tewas Kelaparan di Kendal
• Duka Warga Boja Kendal: Ibu Tewas Membusuk, Kakak Beradik Nyaris Sebulan Cuma Minum Air Putih
• Daftar Motor dan Mobil Dilarang Isi BBM Pertalite di SPBU Pertamina per 4 November 2025
• Perangkat Desa Bejat dari Curugsewu Kendal, Cabuli Disabilitas Hingga Hamil
Wastoni menyebut Setianingsih dan 2 putrinya adalah pendatang di desa tersebut.
Mereka pindah dari Semarang ke Kendal bertiga saja pada 2019.
Sedangkan suami dari Setianingsih sudah meninggal sejak 2017 lalu.
Wastoni mengatakan jika keluarga Setianingsih dianggap mampu oleh masyarakat.
Hal ini karena Setianingsih sering belanja kebutuhan sehari-hari menggunakan becak motor.
"Layaknya masyarakat yang mampu, kalau belanja itu pakai becak motor, tapi sebulan sekali. Kalau nggak 2 minggu sekali," ucap Wastoni.
Selain itu, warga mengetahui jika keluarga Setianingsih adalah pensiunan.
"Warga masyarakat tahunya kan mempunyai kemampuan yang (bagus), dibandingkan tetangga tetap. Karena tidak punya penghasilan tetap, masyarakat tahunya mereka itu pensiunan. Pensiunan itu sekarang itu ada atau tidak, kami ndak tahu. Tapi informasi itu punya investasi atau kerjasama bapaknya.
Dulu almarhum (bapaknya)kerja di Kalimantan, dapat uang pensiunan, transfer terus, mungkin terbatas, perusahaan hanya diberikan pensiun berapa tahun. Tapi mungkin sudah berhenti, dia merasa berat kehidupan. Tapi nggak ada pembicaraan pada lingkungan," papar Wastoni.
Sedangkan dari pengakuan Putri, anak pertama Setianingsih, ibunya dulu bekerja di Semarang.
"Ibu di Semarang ga kerja cuma masak bantu Budhe. Kalau ayah sudah meninggal," tuturnya.
"Tahunya kumpulan biasa, PKK, belanjapun yang orang ekonominya sedang agak meri (iri). Belanjanya kok okeh (terus), tapi sebulan sekali," papas Wastoni.
Ditemui di RSI Boja, Putri Setia Gita Pratiwi mengaku keluarganya hanya mengkonsumsi air putih sejak 4 Oktober hingga Setianingsih ditemukan meninggal.
Dia mengatakan, tetangganya juga tidak ada yang tahu kondisi rumah dalam rentan waktu tersebut.
"Minum air putih direbus pakai kompor sampai ibu meninggal. Tetangga tidak tahu, tahunya ya itu tanggal 1 November. Saya sama adik minum air," katanya.
Diterangkannya, Putri tidak meminta bantuan ke warga karena dilarang oleh ibunya.
Dia bercerita, agar tidak ada yang mengetahui kondisi keluarganya dengan alasan tidak mau merepotkan tetangga.
"Enggak bilang ke tetangga, ibuk enggak ngebolehin. Dan harus nurut ibu. Karena ya enggak mau ngerepotin tetangga, gitu," paparnya.
Kejadian itu terungkap setelah warga mencium aroma busuk dari dalam rumah.
Warga juga melihat kerumunan lalat berada di dekat jendela kaca rumah.
Namun saat akan masuk, ternyata pintu rumah dikunci dan diganjal menggunakan kursi.
Setelah dibuka perlahan, warga kemudian bertanya ke Putri Setia Gita Pratiwi untuk melihat ibunya yang diduga mengalami sakit.
"Ditanya sama warga, ibunya di mana. Terus dijawab itu didalam, tapi pas dilihat itu ibu Setianingsih sudah meninggal dan membusuk," terangnya.
Wastoni pun langsung memanggil pihak kepolisian serta warga untuk mengevakuasi jenazah.
Setelah dievakuasi, kedua anak Setianingsih juga kini dirawat di RSI Boja Kendal dengan kondisi tubuh yang terkulai lemas kekurangan nutrisi.
(*)
| Demi Jaga Wasiat Ibu, Kakak Beradik 29 hari Hanya Minum Air Putih di Kendal |
|
|---|
| Fakta-fakta Tragedi di Kendal: Ibu Ditemukan Membusuk, Dua Anak Bertahan Hidup dengan Air Rebusan |
|
|---|
| Tampang Wastoni Kades di Kendal yang Warganya Ditemukan Tewas Membusuk dan Anaknya Cuma Minum Air |
|
|---|
| 10 Fakta Pilu Ibu di Kendal Tewas Membusuk, 2 Anak Minum Air Sumur: Ibu Pesan Jangan Minta Tolong |
|
|---|
| Sebulan Tak Makan, Kakak Adik di Kendal Ditemukan Lemas Tunggui Jasad Ibu di Rumah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251105_Potret-Putri-Setya-Gita-Pratiwi-anak-yang-ibunya-dibiarkan-tewas-di-kamar_1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.