Tribunjateng Hari ini
Labib Murojaah Kitab Kuning pada Bab Kematian sebelum Tragedi Singorojo
Mahasiswa KKN UIN Walisongo sempat melakukan murojaah atau membaca kitab kuning, pada malam sebelum Tragedi Singorojo.
Penulis: Achiar M Permana | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ada informasi menarik, berkait dengan Tragedi Singorojo, yang menewaskan enam mahasiswa UIN Walisongo, Selasa (4/11/2025) lalu.
Saat kejadian, keenam mahasiswa tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, yang juga menjadi lokasi mereka hanyut.
Infomasi yang diterima Tribun Jateng, pada malam sebelum kejadian, para mahasiswa KKN itu sempat melakukan murojaah atau membaca kitab kuning, yang kebetulan membahas tentang kematian.
“Pada malam hari, Labib dan teman-teman sedang membaca kitab kuning yang membahas tentang kematian. Tidak disadari mereka mengkaji tentang bab-bab kematian,” kata M Yusrul Rizanul Muna, mahasiswa UIN Walisongo, yang terlibat langsung dalam proses evakuasi para korban di Singorojo, Rabu (5/11/2025).
Murojaah kitab kuning berarti mengulang dan memperkuat pemahaman terhadap teks-teks klasik Islam (kitab kuning), bukan hanya menghafalnya.
Proses ini penting untuk menjaga dan meningkatkan pemahaman, kefasihan, serta kualitas bacaan kitab.
Metode murojaah bisa dilakukan secara mandiri atau berkelompok, seringkali diiringi dengan disiplin belajar yang ketat, seperti yang lazim di pondok pesantren.
Labib, yang disebut Yusrul, adalah M Labib Rizqi, salah satu korban tewas dalam peristiwa mahasiswa UIN Walisongo hanyut di Tubing Genting Jolinggo, Getas, Singorojo.
Jenazah mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI), Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), UIN Walisongo itu ditemukan, pada Selasa pukul 15.58, sekira tiga jam setelah kejadian.
Labib memang lekat dengan kehidupan pesantren.
Sejal usia SMP, pemuda asal Kelurahan Noyontaansari RT 02 RW 09, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, itu sudah mondok di Pesantren Darrul Muqorrobin, Kendal.
Dia berada di pesantren itu selama enam tahun. Labib berkhidmah selama setahun di pesantren, sebelum melanjutkan kuliah di UIN Walisongo.
Hingga meninggalnya, Labib tercatat sebagai salah satu pengajar di Pesantren Darrul Muqorrobin.
“Tidak disadari, (dalam murojaah itu—Red) mereka mengkaji tentang bab-bab kematian,” tutur Yusrul.
“Bahkan ada korban selamat yang bermimpi akan tertimpa musibah. Tentunya, itu firasat yang tidak terpikirkan sama sekali,” sambungnya.
Komunikasi terakhir
Dalam kesempatan terpisah, ayah Labib, Muhammad Kumaedi, membenarkan bahwa anaknya memang mondok di Pesantren Darul Muqorrobin, sejak lulus SD.
Sambil kuliah di UIN Walisongo, kata Khumaedi, anak semata wayangnya itu memilih tetap mengabdi di pondok sebagai tenaga pengajar bahasa Arab.
Labib mengajar di pondok setelah beraktivitas kuliah, sejak sekitar empat tahun lalu.
"Kesehariannya di pondok. Kan itu juga kuliah di UIN Walisongo. Paginya kuliah, nanti malamnya juga mengajar di situ," kata Kumaedi, Rabu.
Meski jarang pulang, kata Kumaedi, komunikasi Labib dengan keluarga tetap terjalin, terutama dengan sang ibu, Nurhaniah.
Pada Selasa pagi, beberapa jam sebelum kejadian, Labib sempat berkomunikasi dengan ibunya.
Kumaedi tidak menyangka itu komunikasi terakhir dengan anaknya.
"Biasanya Ibu yang komunikasi. Hari terakhir Selasa pagi itu, pukul 06.00, Ibu sempat transfer uang ke Labib. Dia jawab, 'Nggih, Bu, matur nuwun'. Itu terakhir komunikasi," katanya.
Kalimat terima kasih dari Labib masih terngiang jelas.
Pada Selasa sore, datang kabar duka itu.
Awalnya, keluarga Labib tidak mempercayainya, hingga akhirnya mendapat foto dari alumni pondok yang mengenali korban.
"Atas nama keluarga, kami mohon doa agar almarhum diterima di sisi Allah dan keluarga diberi ketabahan," imbuhnya. (F Ariel Setiaputra/Indra Dwi Purnomo)
Mahasiswa UIN Walisongo Korban Hanyut
Mahasiswa UIN Hanyut di Kendal
6 Mahasiswa UIN Walisongo Semarang hanyut
multiangle
tribunjateng.com
m syofri kurniawan
| Nova Minta Timnas U-17 Buang Rasa Takut saat Hadapi Brasil |
|
|---|
| Tubuh Nabila Mahasiswa UIN Terbawa Arus hingga Sejauh 10 Kilometer |
|
|---|
| PSIS vs Kendal Tornado FC, Laga Penentuan Penguasa Stadion Jatidiri |
|
|---|
| 106 WNI Ditangkap Otoritas Kamboja, Jaringan Penipuan Online Internasional |
|
|---|
| Satu Hari Dua Deklarasi, Konflik Internal Keraton Solo setelah PB XIII Wafat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Jateng-Hari-Ini-Jumat-7-November-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.