Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Anggota Dewan Soroti Alasan DPUPR Blora Tak Bangun Lagi Jembatan Alternatif Temuwoh

Menurut Jariman jika jembatan alternatif Temuwoh itu dibangun sesuai standar tidak akan terkena temuan

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/M IQBAL SHUKRI
JEMBATAN RUSAK - Kondisi jembatan alternatif Temuwoh, Desa Talokwohmojo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, rusak seusai diterjang derasnya air sungai, Kamis (30/10/2025). Sudah sepekan berlalu, kerusakan jembatan itu tak kunjung diperbaiki. 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Anggota DPRD Blora, Jariman, mengkritik alasan dari DPUPR Blora terkait jembatan alternatif Temuwoh, Desa Talokwohmojo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, yang tak kunjung diperbaiki.

Pasalnya, DPUPR Blora beralasan jembatan alternatif Temuwoh yang rusak tak kunjung diperbaiki kembali karena di kontrak tidak ada pembangunan jembatan alternatif. 

Alasannya, pembangunan jembatan alternatif itu, rawan terjadi temuan. Lantaran tidak ada bukti fisiknya, ketika proyek sudah selesai.

Diketahui jembatan alternatif Temuwoh sempat dibangun dua kali. Karena rusak diterjang banjir, kini jembatan alternatif itu tidak dibangun kembali.

Baca juga: Anggota DPRD Blora Minta Jembatan Alternatifnya Temuwoh Kembali Dibangun

Menanggapi hal itu, Jariman mengkritik alasan yang diungkapkan DPUPR Blora itu.

"Seingat saya ya wajib itu kalau pembuatan jembatan darurat, karena orang-orang disuruh lewat mana kalau tidak dibuatkan jembatan darurat."

"Kalau memang tidak ada jembatan darurat, ya harusnya ada jalan alternatif yang mumpuni, atau enggak begitu rusak atau tidak terlalu jauh mungkin bisa. Tapi ini jalan alternatif nya kan rusak parah dan memutar jauh," jelasnya, Kamis (6/11/2025).

Lebih lanjut, politisi PPP itu menilai alasan yang diungkapkan oleh DPUPR Blora itu tidak logis.

"Kalau alasannya jembatan alternatif Temuwoh tidak segera diperbaiki karena rawan temuan itu alasan tidak logis," jelasnya.

Menurut Jariman jika jembatan alternatif Temuwoh itu dibangun sesuai standar tidak akan terkena temuan.

"Kalau dilaksanakan dengan standar kan enggak mungkin ada temuan. Kita tidak menuntut untuk jembatan alternatif bisa dilewati roda empat, tapi hanya untuk roda dua saja. Jadi kalau bilangnya PU itu rawan temuan itu tidak logis," paparnya.

Jariman berharap jembatan alternatif agar bisa dibangun kembali. Karena proyek pembangunan jembatan Temuwoh ditargetkan selesai hingga pertengahan Desember 2025.

Sebelumnya Kabid Bidang Bina Marga, DPUPR Kabupaten Blora, Danang Adiamintara, menjelaskan alasan jembatan alternatif tak kunjung diperbaiki.

"Di kontrak pembangunan jembatan temuwoh itu (kontrak dengan penyedia jasa-red) terus terang kita tidak ada jembatan darurat awalnya. Karena apa? Jembatan darurat ini kan termasuk hal yang hilang nantinya ketika pekerjaan itu sudah selesai. Dan itu rawan temuan-temuan, pemeriksaan, dan sebagainya. Karena enggak ada asetnya."

"Akhirnya, kita pilih dulu waktu kontrak tidak usah ada jembatan darurat. Karena masih ada akses jalan untuk memutar atau alternatif," jelasnya, saat dikonfirmasi Tribunjateng.com via sambungan telepon, Kamis (30/10/2025).

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved