Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribunjateng Hari ini

Sebagian Wilayah Cilacap dan Banyumas Diterjang Bencana Banjir dan Longsor

Bencana hidrometeorologi masih jadi ancaman, sebagian wilayah Kabupaten Cilacap dan Banyumas diterjang banjir dan longsor. BPBD minta warga waspada.

Penulis: Yayan | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM/RAHARDIYAN AJIE K
Tribun Jateng, Senin 10/11/2025 

  • Bencana hidrometeorologi menerjang sebagian wilayah Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas, Sabtu (7/11) sore.
  • Sejumlah titik di Cilacap dilaporkan terendam banjir, sementara di sejumlah titik lainnya dilaporkan terjadi bencana longsor, termasuk akses jalan penghubung Jateng-Jabar di Desa Bingkeng, Kecamatan Dayeuhluhur.
  • Di Banyumas, bangunan musala yang berada di Desa Saudagaran ambruk setelah fondasi bangunan longsor tergerus derasnya arus Sungai Kaligawe.

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Bencana hidrometeorologi menerjang sebagian wilayah Kabupaten Cilacap dan Banyumas. Hujan deras disertai angin kencang pada Sabtu (8/11) memicu banjir dan longsor pada sejumlah titik di dua kabupaten tersebut.

Di Kabupaten Cilacap, sejumlah kecamatan dilaporkan terdampak cuaca ekstrem. Wilayah terdampak meliputi Kecamatan Cimanggu, Dayeuhluhur, dan Karangpucung, dengan kondisi bervariasi dari genangan air hingga tebing longsor.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Budi Setyawan, mengatakan seluruh kejadian dipicu curah hujan tinggi sejak siang hari yang membuat debit air sungai meningkat.

Baca juga: Hasil Pemetaan Rawan Bencana di Kendal: Longsor di Siboli, Angin Kencang di Kangkung

Baca juga: Awas, Hujan Deras di Cilacap Picu Banjir dan Longsor, Sungai Mudah Meluap

TERTIMBUN LONGSOR - Petugas BPBD Cilacap  melakukan memantau lokasi bencana tanah longsor di sejumlah wilayah, Minggu (9/11).
TERTIMBUN LONGSOR - Petugas BPBD Cilacap  melakukan memantau lokasi bencana tanah longsor di sejumlah wilayah, Minggu (9/11). (BPBD Cilacap )

"Beberapa sungai kecil meluap dan tanah di beberapa titik menjadi labil akibat hujan deras yang cukup lama," kata Budi, Minggu (9/11).

Di Desa Mandala, Kecamatan Cimanggu, air menggenangi rumah warga dan jalan kabupaten dengan ketinggian sekitar 50 hingga 60 sentimeter sebelum akhirnya surut pada malam hari. Sedangkan di Desa Bingkeng, Kecamatan Dayeuhluhur, tebing setinggi sepuluh meter longsor dan menutup akses jalan penghubung Jawa Tengah–Jawa Barat.

Satu tiang listrik ikut roboh ke arah jalan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. "Petugas gabungan bersama warga langsung membersihkan material longsoran agar jalur bisa kembali dilalui kendaraan," kata Budi.

Budi menjelaskan, hujan deras dua hari terakhir juga menyebabkan longsor di empat dusun di Desa Panulisan Barat, yaitu Cimanggeng 1, Cimanggeng 2, Pendeuy, dan Mulyasari. Beberapa rumah warga terancam tertimbun, pagar sekolah rusak, dan sekitar 30 rumah tergenang air di pekarangan.

Kondisi serupa juga terjadi di Desa Babakan, Kecamatan Karangpucung, di mana longsor menutup jalan utama Babakan–Cinangka dan satu rumah warga mengalami kerusakan. Sawah dan kolam ikan milik warga setempat turut terdampak akibat luapan Sungai Cinangka yang meluap setelah hujan deras.

"Kami sudah lakukan pendataan dan peninjauan lapangan di semua lokasi terdampak. Sebagian besar sudah bisa diakses kembali," jelas Budi.

Budi menyatakan, banjir rob juga melanda enam dusun di Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, pada Sabtu malam. Banjir rob tersebut akibat gelombang pasang tinggi yang bersamaan dengan luapan Sungai Citanduy setelah diguyur hujan deras. 

"Air laut sedang dalam fase pasang, sementara curah hujan di hulu cukup tinggi, sehingga air meluap ke permukiman warga," paparnya.

Budi menjelaskan, ketinggian air di jalan desa dilaporkan mencapai 10 hingga 25 sentimeter, sedangkan sejumlah rumah warga terendam hingga 20 sentimeter. Fasilitas umum seperti masjid dan balai desa juga sempat tergenang akibat naiknya muka air laut.

"Kondisi air sekarang sudah surut, tetapi masih fluktuatif mengikuti siklus pasang surut laut," ujarnya.

BPBD mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi mengingat prakiraan BMKG menunjukkan hujan masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. "Kami imbau warga di daerah rawan untuk berhati-hati, terutama di sekitar tebing dan bantaran sungai," ujarnya.

Musala roboh

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved