Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribunjateng Hari ini

Batu Seberat Tujuh Ton Timbun Jalan Desa di Pituruh Purworejo

Material longsor berupa batu besar menutup akses jalan desa di Dusun Sipathi, Desa Sawangan, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo.

TRIBUNJATENG.COM/RAHARDIYAN AJIE K
Tribun Jateng, Senin 10/11/2025 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOREJO - Material longsor berupa batu besar menutup akses jalan desa di Dusun Sipathi, Desa Sawangan, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Sabtu (8/11/2025) sore.

Batu tersebut diperkirakan memiliki bobot tujuh ton. 

Kepala Desa Sawangan, Sugiri mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 15.30 WIB pada area aliran sungai kecil yang melintas dari kawasan Perhutani.

“Longsor menimpa jalan poros desa. Evakuasi baru bisa dilakukan hari ini (Minggu kemarin—Red) lantaran warga masih khawatir terjadi longsor susulan,” kata Sugiri, Minggu (9/11/2025). 

Longsoran tanah dan batu besar itu berada sekitar 5 meter dari rumah terdekat.

Sugiri menambahkan, evakuasi awal dilakukan manual dan penggunaan alat berat akan dikoordinasikan lebih lanjut bila diperlukan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo, Wasit Diono mengatakan, tim gabungan bersama warga mulai melakukan pembersihan, pada Minggu.

“Kami sudah melakukan asesmen bersama relawan dan warga. Pembersihan awal dilakukan manual terlebih dahulu. Jika nanti ditemukan kendala, kami akan cari solusi terbaik,” ujar Wasit, saat meninjau lokasi, pada Minggu. 

Wasit meminta pemerintah desa dan warga tetap menjaga koordinasi selama proses penanganan berlangsung untuk menjaga keselamatan.

“Lokasi longsor berada di jalur poros desa. Kami harap koordinasi tetap dijaga supaya tidak membahayakan pengguna jalan,” tuturnya. 

BPBD juga menyalurkan bantuan logistik bagi warga dan relawan yang terlibat dalam penanganan.

“Batu yang ikut longsor beratnya diperkirakan lebih dari 7 ton. Jadi proses evakuasi ini memang membutuhkan gotong royong,” kata Wasit. 

Selain longsor, hujan deras juga menyebabkan pohon tumbang di Kecamatan Grabag dan Ngombol yang menimpa tujuh rumah. BPBD telah melakukan asesmen, sejak Sabtu malam. 

Wasit mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.

“Segera lakukan kerja bakti, jika ada saluran air tersumbat agar tidak memicu banjir atau longsor,” ujarnya. 

Timpa teras

Sementara itu, hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, pada Sabtu sore, memicu terjadinya tanah longsor di Dusun Krajan Utara RT 02 RW 02, Desa Sokogelap.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 14.30, ketika tebing di samping rumah warga tiba-tiba longsor setelah hujan berintensitas tinggi.

Longsoran tanah setinggi sekitar tujuh meter tersebut menimpa sebagian area teras dan sisi rumah warga. 

“Longsoran terjadi akibat kondisi tanah yang labil setelah hujan deras mengguyur. Tebing dengan tinggi sekitar tujuh meter dan lebar lima meter itu runtuh dan menimpa sebagian teras rumah warga,” kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Purworejo, Sutijoso Brahmanto, Minggu (9/11/2025). 

Berdasarkan laporan BPBD, tebing tanah yang longsor merupakan milik Katiman (40), sedangkan material longsor menimpa bagian rumah milik Sukamto (68).

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun bagian teras rumah mengalami kerusakan ringan.

Material longsor berupa tanah dan dahan pohon sempat menumpuk di sekitar area rumah.

Warga kemudian membersihkannya secara gotong royong bersama perangkat desa dan relawan. 

“Tim BPBD bersama potensi SAR dan perangkat Desa Sokogelap langsung melakukan assessment dan pengecekan di lokasi. Kami juga menyalurkan bantuan logistik untuk kebutuhan darurat warga terdampak,” tambah Sutijoso. 

Sebagai penanganan sementara, tim BPBD memasang terpal di area tebing untuk mencegah longsor susulan.

Warga dan relawan juga membuat saluran air menggunakan paralon agar area rumah tidak tergenang air.

“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, terutama saat curah hujan tinggi. Jika ada tanda-tanda tanah bergerak atau retakan di sekitar tebing, segera laporkan ke pihak desa atau BPBD,” ujarnya. (Kompas.com) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved