Warga Desa Wiradadi Banyumas Siaga Malam Hari, Rumah Retak Akibat Hujan Deras

Ringkasan Berita:

• Hujan intensitas tinggi selama beberapa hari di Desa Wiradadi, Kecamatan Sokaraja, menyebabkan empat rumah rusak parah dan beberapa rumah lain mulai menunjukkan tanda-tanda retak.
• Warga yang terdampak harus mengungsi sementara ke rumah kerabat yang lebih aman karena kondisi rumah yang mengkhawatirkan.
• Warga melakukan penjagaan malam hari untuk mengantisipasi bencana lanjutan, khawatir tanah longsor atau kerusakan rumah semakin parah.

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Hujan deras yang terus mengguyur Desa Wiradadi, Kecamatan Sokaraja, membuat warga di beberapa pemukiman setempat harus meningkatkan kewaspadaan.

Tidak hanya menimbulkan kerusakan rumah, hujan yang berlangsung sejak beberapa hari terakhir membuat warga berjaga sepanjang malam demi keselamatan keluarga mereka.

Virgiana Riski, salah satu warga, mengatakan kondisi rumah di desanya mulai retak hingga mengkhawatirkan.

“Awalnya cuma retak sedikit, tapi lama-lama retaknya makin parah."

"Ada yang langsung amblas,” ujarnya, Rabu (12/11/2025).

Baca juga: Banjir, Longsor, dan Angin Kencang Melanda Banyumas, 17 Desa Terdampak, Warga Diminta Waspada

Akibat kondisi itu, empat warga terpaksa mengungsi sementara ke rumah kerabat yang lebih aman.

Sementara itu, delapan rumah lain di tepi pemukiman dinilai rawan terdampak jika hujan terus berlanjut.

“Kami semua khawatir kalau tanahnya ikut longsor."

"Meskipun rumah saya belum rusak, tiap malam terdengar suara retakan dan puing-puing jatuh,” kata Virgiana.

Warga pun mengambil langkah berjaga-jaga dengan membentuk piket malam.

“Ada yang siaga tiap malam untuk antisipasi bencana."

"Kami tidak bisa tidur nyenyak,” ujarnya.

Baca juga: Hujan Deras Landa Banyumas, 4 Rumah Retak dan Warga Mengungsi: Kami Tidak Bisa Tidur Nyenyak

Situasi ini menjadi peringatan bagi seluruh warga Desa Wiradadi dan sekitarnya untuk tetap waspada terhadap potensi bencana, terutama saat curah hujan masih tinggi.

Keberanian dan kewaspadaan warga menjadi kunci menghadapi kondisi alam yang ekstrem. (Permata Putra Sejati)