Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor di Majenang Cilacap

Menunggu Kabar 21 Korban Longsor Ciibeunying Cilacap, Rislam: Boneka Itu Milik Maya

21 Korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap belum ditemukan

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Permata Putra Sejati
LONGSOR MAJENANG - Boneka yang nyaris terpendam longsoran, di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jumat (14/11/2025). Boneka itu patut diduga adalah milik Maya, cucunya Rislam yang dikabarkan meninggal di lokasi kejadian. 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP -  21 Korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap belum ditemukan.

Keluarga menunggu di lokasi dengan perasaan campur aduk.

Peristiwa longsor itu terjadi pada Kamis (13/11/2025) malam sekitar pukul 19.00 WIB.

Saat itu suara gemuruh dari arah bukit tiba-tiba memecah keheningan.

Baca juga: Update Longsor di Majenang Cilacap: 2 Warga Tarukahan Meninggal, 21 dalam Pencarian

Dalam waktu yang tidak terlalu lama, patahan kayu, tanah dan bebatuan meluncur deras, menimbun puluhan rumah yang berdiri di dua dusun: Tarukahan dan Cibuyut.

Di antara kepanikan dan tangisan ratapan ada seorang pria bernama Wardi (53) berdiri terpaku di depan puing-puing melihat rumah sanak saudaranya yang rata dengan tanah.

"Saya cari besan saya Yayung… di rumah itu ada istrinya, anak pertama Hanif, dan anak ketiganya, Husna," katanya lirih.

Ia menatap serpihan kayu dan genting yang sudah tak lagi berbentuk.

Nasib miris menimpa warga lain, di sebelah rumah Yayung, terdapat rumah milik Rislam, seorang kakek yang malam itu mengalami patah tulang tangan, pinggang, hingga kaki akibat tertimpa material longsoran.

Saat pencarian, sebuah boneka kecil menyembul di antara tumpukan tanah. Warnanya putih cream sebagian tubuhnya nyaris terpendam longsoran.

"Boneka itu milik Maya, cucunya Rislam.

Siswi SMP," ujar Wardi sambil menunjuk rumah lokasi longsoran.

Di rumah itu, Rislam tinggal bersama dua cucunya, Lia (23) dan Maya, siswi SMP.

Keduanya terakhir terlihat berada di dalam rumah bersama sang kakek.

Menurut cerita Wardi, saat tanah mulai menimpa rumah, Rislam masih sempat memeluk erat dua cucunya itu.

"Kalau nggak ketolong oksigen saat dievakuasi, kayane Pak Rislam juga bisa meninggal,” katanya.

Namun harapan keluarga belum pupus.

Mereka masih menunggu kabar tentang Yuni, ibu dari Lia dan Maya.

Yang hingga Jumat (14/11/2025) siang, Yuni belum ditemukan.

Di tengah kesibukan para petugas menggali reruntuhan, Wardi masih mondar-mandir memantau titik di mana ia yakin keluarganya berada.

Setiap suara mesin berhenti, ia menahan napas, berharap ada kabar dari bawah tumpukan tanah itu.

"Yang penting ketemu dulu hidup atau nggak, saya ingin mereka pulang," ucapnya pelan.

Di Dusun Tarukahan dan Cibuyut, jejak kehancuran terlihat di mana-mana.

Sejumlah rumah tak lagi dapat dikenali bentuknya rata dengan tanah dan ada yang terkubur hingga atap.

Ada pula yang hancur berkeping-keping terseret arus tanah.

Pohon besar roboh melintang.

Di beberapa titik, pakaian, bantal, dan perabotan berserakan
 
Para relawan dan Tim SAR Gabungan harus berpijak hati-hati karena tanah masih labil.

Aroma tanah basah bercampur kayu patah serta suara mesin alat berat menggema dari kejauhan.

Dari jauh ada tangis keluarga yang menunggu di pinggir lokasi menjadi latar suara yang tak kuasa didengar.

Berdasarkan pendataan sementara, berikut kondisi korban longsor di dua dusun terdampak:

Dusun Tarukahan

  • Selamat: 15 orang
  • Meninggal dunia: 2 orang
  • Dalam pencarian: 7 orang
  • Total: 24 orang


Dusun Cibuyut

  • Selamat: 8 orang
  • Meninggal dunia: 0
  • Dalam pencarian: 14 orang
  • Total: 22 orang


Total keseluruhan korban:

  • Selamat: 23 orang
  • Meninggal dunia: 2 orang
  • Dalam pencarian: 21 orang
  • Total: 46 orang

Adapun pencarian dibagi lima sektor.

Pada Jumat (14/11/2025) pukul 08.00 WIB, Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan operasi pencarian. Petugas dibagi ke lima sektor pencarian:

1. Worksite A-1: 3 orang dalam pencarian
2. Worksite A-2: 7 orang dalam pencarian
3. Worksite A-3: 4 orang dalam pencarian
4. Worksite B-1: 4 orang dalam pencarian
5. Worksite B-2: 3 orang dalam pencarian

"Pencarian dilakukan dengan alat berat, peralatan ekstrikasi, serta peralatan manual untuk area sempit,” jelas Priyo Prayudha Utama, On Scene Coordinator. (jti)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved