Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

"Sekarang Sayur Mahal, Mau Beli Apa Mbak?" Curhat Sumiatun saat Kenaikan Harga di Pasar Kendal

Harga sayuran di pasar tradisional Kendal mengalami kenaikan sejak sebulan terakhir diduga karena meningkatnya kebutuhan Makan Bergizi Gratis (MBG).

TRIBUN JATENG/ AGUS SALIM
LAYANI PEMBELI - Sumiatun (kerudung abu-abu) melayani pembeli sayuran di pasar tradisional Kendal. Saat ini, harga sayuran dan bumbu dapur mengalami kenaikan sejak sebulan terakhir. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - "Mau beli apa mbak, sekarang sayur mahal," ucap seorang pedagang di Pasar tradisional Kendal, Sumiatun saat menawarkan dagangannya ke pembeli yang lewat di depan lapaknya, Jumat (14/11/2025).

Dengan wajah lelah, Sumiatun tetap berusaha tersenyum sembari menata sayur dan bumbu dapur yang mengalami kenaikan harga sejak sebulan terakhir.

Dia mengatakan, harga bawang merah kini naik menjadi Rp 45 ribu per kilogram.

Padahal biasanya harga hanya mencapai Rp 40 ribu per kilogram.

Baca juga: BRAK, Honda Freed Tabrak Warga Purwokerto yang Lagi Belanja Sayur, 2 Tewas 3 Luka-luka

Kenaikan juga terjadi pada komoditi sayuran Sawi caisim yang mencapai Rp 6 ribu, dari harga semula Rp 4 ribu per ikat. 

Kemudian buncis juga mengalami kenaikan dari semula Rp 6 ribu, menjadi Rp 11 ribu.

"Cabai merah juga naik dari Rp50 ribu jadi Rp53 ribu, dan juga wortel dari Rp6 ribu jadi Rp11 ribu," katanya.

Ia menilai, kenaikan harga itu dipengaruhi oleh  kebutuhan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Dikatakannya, pengambilan pasokan bahan baku MBG dengan kebutuhan pasar didapatkan dari kelompok pengepul yang sama, sehingga mengurangi kebutuhan pasar.

"Ini karena banyak bahan diborong untuk kebutuhan MBG, jadi pasokan di pasar berkurang. Di Kendal kan sekarang sudah banyak SPPG," ujarnya.

Sumiatun menambahkan, kenaikan harga di pasar membuat daya beli masyarakat mengalami penurunan. Bahkan, pedagang pasar pun tidak banyak diuntungkan.

Baca juga: Belajar Sambil Berkebun, Siswa Sekolah Rakyat Wonosobo Panen Sayur Hasil Tanaman Sendiri

"Kalau pembeli biasa malah turun, katanya ngeluh karena mahal kan," ujarnya.

Pedagang lain, Jumiati berharap pemerintah daerah dapat melakukan langkah antisipatif agar pelaksanaan program MBG tidak memicu gejolak harga di pasaran.

"Program ini bagus bisa membantu memenuhi kebutuhan gizi, tapi juga berdampak langsung pada keseimbangan pasokan bahan pangan di pasar tradisional," tandasnya. (ags)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved