Longsor di Majenang Cilacap
Waspada Tanda Alam Bahaya Longsor di Lereng Curam, Begini 3 Langkah Antisipasi
Tragedi tanah longsor yang melanda Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap, menjadi pengingat dan meningkatkan kewaspadaan warga yang tinggal di lereng.
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM - Tragedi tanah longsor yang melanda Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada November 2025 menjadi pengingat pahit tentang risiko yang selalu mengintai masyarakat yang tinggal di lereng perbukitan.
Peristiwa ini tidak hanya merenggut nyawa tiga warga dalam satu keluarga yang kisah pilunya sempat menyentuh hati nasional, tetapi juga meninggalkan luka mendalam dengan 20 orang lainnya masih dinyatakan hilang hingga data terakhir per 14 November 2025, terkubur di bawah material tanah yang ambles.
Baca juga: Kepala BNPB OTW Cilacap Pimpin Langsung Pencarian Korban Longsor: Perintah Presiden
Kontur Geografis Desa Cibeunying: Ancaman di Kaki Bukit
Untuk memahami mengapa Cibeunying sangat rentan terhadap bencana longsor, kita perlu meninjau kontur geografis wilayah ini.
1. Lokasi dan Ketinggian
Desa Cibeunying terletak di wilayah Majenang bagian utara, yang berbatasan langsung dengan gugusan perbukitan.
Wilayah ini merupakan transisi antara dataran rendah pantai selatan Jawa dengan pegunungan. Permukiman warga seringkali berada tepat di kaki atau lereng bukit curam, menjadikannya lokasi berisiko tinggi (zona merah) ketika terjadi pergerakan massa tanah.
2. Kondisi Geologi dan Tanah
Ahli geologi mengidentifikasi longsor Cibeunying sebagai longsoran kompleks (complex landslide). Ini mengindikasikan bahwa pergerakan tanah tidak hanya didominasi oleh satu mekanisme, tetapi kombinasi dari runtuhan, aliran, dan rayapan.
Jenis Tanah: Umumnya didominasi oleh tanah pelapukan yang tebal dan memiliki porositas tinggi. Tanah ini mudah jenuh air, namun daya ikatnya lemah.
Batuan Dasar: Batuan dasar di bawah lapisan tanah pelapukan seringkali berupa batuan lunak atau berlapis yang rentan terhadap bidang gelincir ketika terendam air dalam waktu lama.
3. Faktor Pemicu Utama
Curah hujan tinggi adalah pemicu utama. Ketika hujan deras berlangsung terus-menerus, air meresap ke dalam lapisan tanah pelapukan, meningkatkan bobot massa tanah, dan sekaligus mengurangi daya kohesi (daya ikat) antar partikel.
Hal ini menciptakan bidang gelincir baru, menyebabkan tanah bergerak cepat.
Langkah Antisipasi dan Siaga Bencana
| Kepala BNPB OTW Cilacap Pimpin Langsung Pencarian Korban Longsor: Perintah Presiden |
|
|---|
| BPBD Kabupaten Semarang Kirim Tim Bantu Pencarian Korban Hilang Longsor Cilacap |
|
|---|
| Tangis Warga Iringi Pemakaman Yuni Korban Longsor Majenang Cilacap, Sebelumnya Anak dan Keponakan |
|
|---|
| Terungkap, Tanda-tanda Sebelum Longsor Terjang 2 Dusun di Majenang Cilacap: Retak 25 Meter |
|
|---|
| Kisah Daryana Kehilangan Istri dan 2 Anak Saat Bencana Longsor di Cilacap |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251114_LONGSOR.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.