Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor di Majenang Cilacap

Waspada Tanda Alam Bahaya Longsor di Lereng Curam, Begini 3 Langkah Antisipasi

Tragedi tanah longsor yang melanda Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap, menjadi pengingat dan meningkatkan kewaspadaan warga yang tinggal di lereng.

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
IST
Bencana longsor yang terjadi di Dusun Tarukan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Kamis, 13 November 2025 menimpa pemukiman warga setempat. Bahkan, memakan korban jiwa. 

Mengingat wilayah Indonesia didominasi oleh perbukitan rawan longsor, pengalaman di Cibeunying harus menjadi pelajaran berharga.

Kesiapsiagaan adalah kunci untuk mengurangi risiko bencana.

A. Tindakan Pencegahan Struktural

Penguatan Lereng dan Talut: Pembangunan talut penahan (retaining wall), terutama di area permukiman yang berdekatan dengan tebing curam.

Talut harus dibangun sesuai standar teknik untuk mengalirkan air dan menahan tekanan tanah.

Pengelolaan Drainase: Membuat saluran drainase yang baik dan terawat (saluran air permukaan maupun bawah permukaan) untuk menjauhkan air hujan dari lereng curam. Hindari membuang air limbah langsung ke lereng.

Vegetasi Konservasi: Penanaman pohon dengan sistem perakaran kuat (deep-rooting) di lereng bukit (misalnya: vetiver, bambu, atau jenis pohon keras lokal) untuk membantu mengikat tanah.

B. Siaga dan Monitoring 

Pengecekan Retakan: Warga harus rutin memeriksa retakan tanah di sekitar rumah, terutama di lereng atau tebing belakang rumah. Retakan yang melebar atau amblesan kecil adalah tanda bahaya.

Bunyi Gemuruh: Waspadai suara gemuruh, getaran, atau suara gesekan batu dari atas bukit, seperti yang didengar Daryana. Suara tersebut adalah indikasi adanya pergerakan massa tanah yang masif.

Aliran Air Mendadak: Perhatikan jika air sumur atau mata air di sekitar rumah menjadi keruh secara tiba-tiba, atau jika terdapat air rembesan yang muncul di permukaan lereng yang sebelumnya kering.

Sistem Peringatan Dini Sederhana: Masyarakat dapat membuat sistem peringatan sederhana, seperti penggunaan tiang kayu yang ditancapkan di area rawan longsor untuk memantau pergerakan tanah. Jika tiang patah, itu sinyal evakuasi.

Baca juga: BPBD Kabupaten Semarang Kirim Tim Bantu Pencarian Korban Hilang Longsor Cilacap

C. Prosedur Evakuasi dan Kesiapsiagaan

Rute Evakuasi: Tentukan dan sosialisasikan jalur evakuasi yang aman dan mudah diakses, jauh dari jalur air atau lereng buam.

Titik Kumpul: Tetapkan titik kumpul di dataran tinggi yang stabil dan jauh dari tebing.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved